Nabire, Papua Tengah papedanews.com Dinas Pendidikan Kabupaten Nabire menggelar Sosialisasi dan Pelatihan bagi Guru PAUD dan TK dalam menangani Anak Berkebutuhan Khusus (ABK), yang dilaksanakan di TK Noris Manis, Nabire, Papua.
Perwakilan Dinas Pendidikan Nabire, Reynold, dalam sambutannya menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan guru dalam menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan ramah anak, termasuk bagi ABK.
“Kita harap melalui kegiatan ini, para guru memiliki pemahaman dan keterampilan yang lebih baik dalam menangani anak-anak secara umum, serta secara khusus anak-anak berkebutuhan khusus, dengan menciptakan lingkungan belajar yang ramah,” ujar Reynold.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Kegiatan ini menghadirkan Maria Yeti Asaputri Kapitarauw, S.Sos., M.M., AWP sebagai pembicara utama. Ia merupakan praktisi pendidikan inklusi berpengalaman, Kepala Sekolah Inklusi Matahari Nabire, serta Ketua Yayasan Forum Peduli Difable Indonesia (YFPDI) Nabire, Papua.
Dalam paparannya, Saputri—sapaan akrabnya—menekankan bahwa pendidikan inklusi bukanlah menyamakan semua anak, tetapi menghargai perbedaan serta menyesuaikan sistem pendidikan agar dapat mendukung kebutuhan masing-masing anak.
“Pendidikan inklusi sangat relevan diterapkan sejak usia dini. Anak-anak berkebutuhan khusus dapat belajar bersosialisasi dan berkembang secara emosional, sementara anak-anak reguler belajar empati, toleransi, dan nilai-nilai keberagaman,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa guru dan lembaga pendidikan akan menjadi lebih profesional dalam melayani semua anak, sekaligus membangun citra sekolah yang positif dan ramah anak.
Setelah pemaparan materi umum, peserta mengikuti sesi interaktif, seperti diskusi studi kasus, simulasi peran antara guru dan ABK, workshop pembuatan alat bantu visual, serta sesi berbagi pengalaman antar guru.
Di akhir pelatihan, Saputri menyampaikan harapannya agar para guru PAUD dan TK di Nabire semakin siap dan percaya diri dalam mengimplementasikan pendidikan inklusi di sekolah masing-masing.
“Semoga setelah pelatihan ini, para guru PAUD dan TK di Nabire semakin siap dan percaya diri dalam menerapkan pendidikan inklusi,” pungkasnya.
Papedanews