Nabire Papua Tengah papedanews.com Pemerintah Provinsi Papua Tengah segera untuk memprioritaskan pembangunan rumah sakit jiwa sebagai bagian penting dari sistem layanan kesehatan di wilayah ini. Desakan ini muncul dari berbagai kalangan yang menyoroti minimnya fasilitas kesehatan jiwa di provinsi baru ini, padahal kebutuhan masyarakat sangat besar.
Papua Tengah yang terdiri dari berbagai kabupaten seperti Nabire, Paniai, Dogiyai, dan Deiyai, memiliki tantangan sosial dan budaya yang kompleks. Perubahan sosial yang cepat, trauma konflik, dan keterbatasan akses terhadap layanan kesehatan menjadi faktor utama yang memicu meningkatnya gangguan kesehatan jiwa di masyarakat.
Anggota DPRK Nabire Dina Misiro saat di temui awak media papedanews menjelaskan “Saat ini, jika ada masyarakat yang mengalami gangguan jiwa berat, mereka harus dirujuk ke luar provinsi seperti Jayapura atau Makassar. Ini bukan hanya mahal, tapi juga tidak manusiawi bagi keluarga mereka,” ujar Dina Misiro.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Dina juga menekankan pentingnya pendekatan budaya dalam menangani isu kesehatan jiwa. “Masyarakat Papua Tengah memiliki kearifan lokal yang dapat mendukung proses penyembuhan, asal difasilitasi dengan baik oleh sistem kesehatan yang berpihak kepada rakyat,” tambahnya.
Pembangunan rumah sakit jiwa di Papua Tengah tidak hanya akan memberikan akses layanan kesehatan mental yang layak, tetapi juga merupakan bentuk perlindungan terhadap hak asasi manusia. Para aktivis dan pemerhati kesehatan masyarakat menegaskan bahwa investasi pada layanan kesehatan jiwa adalah investasi jangka panjang bagi stabilitas dan kemajuan daerah.
Mereka juga berharap agar pemerintah daerah menggandeng kementerian terkait, tenaga medis profesional, dan lembaga sosial dalam merancang sistem pelayanan kesehatan jiwa yang sesuai dengan kearifan lokal dan kebutuhan masyarakat Papua Tengah.
Papedanews