Intan Jaya, Papua Tengah papedanews.com Proses Musyawarah Daerah (MUSDA) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Provinsi Papua Tengah hingga kini masih terkendala akibat belum terbentuknya kepengurusan Badan Pengurus Daerah (BPD) atau karateker di wilayah tersebut. Kondisi ini menuai keprihatinan dari Laurensius Zonggonau, SH., M.IP, mantan pengurus Badan Pengurus Cabang (BPC) HIPMI Kabupaten Intan Jaya dan panitia Musyawarah Cabang (MUSCAB) 8 Kabupaten yang dilantik pada 10 Februari 2025.
Zonggonau menegaskan bahwa ketiadaan kepemimpinan regional HIPMI Papua Tengah menghambat kolaborasi antara pengusaha muda lokal dengan pusat, padahal provinsi baru ini memiliki potensi ekonomi besar, seperti sektor pertambangan emas dan agroindustri .
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
*Akar Permasalahan dan Dampaknya*
1.Vakumnya Kepengurusan BPD HIPMI Papua Tengah
Sejak pemekaran Provinsi Papua Tengah, proses pembentukan BPD HIPMI sebagai karateker belum terlaksana. Padahal, MUSDA seharusnya menjadi forum penentuan kepemimpinan baru periode 2025-2028, sebagaimana telah dilakukan di Papua dan Papua Selatan .
2. Hambatan Program Strategis
Tanpa BPD, program seperti pelatihan kewirausahaan, pendampingan UMKM, dan akses pembiayaan terhambat. Padahal, HIPMI Pusat telah menargetkan penguatan ekonomi berbasis lokal, termasuk di Papua Tengah .
3. Regenerasi Kepemimpinan OAP
Zonggonau menyesalkan hilangnya momentum untuk memastikan keterlibatan pengusaha muda asli Papua (OAP) dalam kepengurusan, yang sejalan dengan semangat otonomi daerah .
*Harapan dan Solusi*
Zonggonau mendorong percepatan pembentukan BPD HIPMI Papua Tengah dengan langkah:
– *Koordinasi dengan HIPMI Pusat*: Meminta intervensi BPP HIPMI untuk memfasilitasi MUSDA darurat, mengingat provinsi baru ini masih dalam masa transisi .
– *Sinergi Antar-Kabupaten*: Mengonsolidasikan tujuh BPC yang telah dilantik (Nabire, Dogiyai, Deiyai, Paniai, Intan Jaya, Puncak, dan Puncak Jaya) sebagai basis kaderisasi .
– *Fokus pada Potensi Lokal*: Mengoptimalkan sektor unggulan seperti pertambangan dan agroindustri dengan dukungan pemerintah daerah .
*Penutup*
Vakumnya kepemimpinan HIPMI Papua Tengah menjadi ujian bagi konsolidasi pengusaha muda di wilayah pemekaran. Jika tidak segera diatasi, dikhawatirkan akan memperlebar ketertinggalan pembangunan ekonomi berbasis lokal.
Papedanews