banner 728x250

Polres Nabire Kerahkan 460 Personel Amankan Aksi Massa di Enam Titik Strategis

oplus_0
banner 120x600
banner 468x60

Nabire, Papedanews.com – Kepolisian Resor (Polres) Nabire mengerahkan sebanyak 460 personel untuk mengamankan aksi massa yang direncanakan berlangsung di sejumlah titik strategis di wilayah kota. Pengamanan difokuskan pada enam lokasi utama, yakni Hotel Adamant, Pasar Karang, Pasar Kalibobo, Jalan Kusuma Bangsa, RSUD Nabire, dan Hotel Mahavira.

banner 325x300

Kapolres Nabire, AKBP Samuel D. Tatiratu, S.I.K., menegaskan bahwa pengamanan dilakukan dengan pendekatan humanis namun tetap tegas dalam penegakan hukum. “Kita pastikan semua personel siap, tidak ada yang tercecer, dan setiap pergerakan di lapangan harus termonitor secara ketat,” ujar AKBP Tatiratu,(7/4/2025).

Kapolres menginstruksikan pelaksanaan razia terhadap barang-barang berbahaya seperti senjata tajam dan senjata tradisional. Ia menekankan agar razia dilakukan secara humanis dan penuh etika. “Sampaikan salam, sampaikan tujuan pemeriksaan dengan baik. Namun tetap waspada dan pastikan ada anggota yang memback-up rekan saat razia berlangsung,” jelasnya.

Setiap titik pengamanan ditugaskan satu operator dokumentasi yang bertanggung jawab penuh atas pengambilan foto dan video. Hasil dokumentasi akan diserahkan ke kabag OPS Polres Nabire. Dukungan dokumentasi dari unsur TNI juga diminta untuk memperkuat pelaporan visual di lapangan.

Kapolres mengingatkan pentingnya menyesuaikan pola tindakan berdasarkan eskalasi di lapangan. Jika massa mulai bergerak keluar lorong menuju jalan utama, personel diminta membentuk barikade dengan bergandengan tangan. “Kita tidak melarang penyampaian pendapat, tapi yang tidak kita izinkan adalah long march karena mengganggu ketertiban umum,” tegas AKBP Tatiratu.

Apabila massa melakukan dorongan atau pelemparan, personel diminta untuk mundur secara taktis dan segera melaporkan situasi ke komando atas. Penggunaan gas air mata, water cannon, atau tembakan peringatan hanya dapat dilakukan atas komando langsung dari Kapolres atau pejabat yang ditunjuk.

“Semua tindakan harus terukur, tidak membabi buta. Saya yang akan ambil keputusan akhir, dan apabila diperlukan, akan saya koordinasikan langsung dengan Bapak Kapolda,” tegasnya.

Polres Nabire mengingatkan bahwa kehadiran aparat di lapangan bertujuan memberikan rasa aman kepada seluruh masyarakat. Aksi penyampaian pendapat diperbolehkan selama dilakukan secara damai dan tidak mengganggu fasilitas umum.

“Jalan raya adalah milik masyarakat umum, bukan kelompok tertentu saja. Mari kita jaga bersama ketertiban dan kedamaian di Nabire,” tutup Kapolres Nabire, AKBP Samuel D. Tatiratu.

banner 325x300