Nabire Papua Tengah Papedanews.com Panitia Musyawarah Besar (Mubes) Masyarakat Madura, Jawa, dan Pasundan Papua Tengah terus mematangkan persiapan menjelang pelaksanaan acara yang direncanakan berlangsung pada Sabtu, 29 November 2025 di Padepokan Pencak Silat, Jalan Perintis/Poros Wonorejo–Kalibumi, Wadio.
Ketua Panitia Pelaksana, Agus Suprayitno, S.Sos., MH, saat diwawancarai wartawan menjelaskan bahwa dasar pelaksanaan Mubes ini berangkat dari arahan Gubernur Papua Tengah pada 31 Agustus 2025 dalam pertemuan bersama para tokoh masyarakat. Dalam arahan tersebut, gubernur meminta agar setiap suku di Papua Tengah mulai menyiapkan kepala suku masing-masing dengan kriteria yang jelas dan terukur.
ADVERTISEMENT
.
SCROLL TO RESUME CONTENT
> “Gubernur menegaskan bahwa kepala suku harus berdomisili di ibu kota provinsi, yaitu Nabire. Tidak boleh berasal dari TNI/Polri yang masih aktif, harus memiliki rumah di Nabire, memiliki e-KTP Papua Tengah, serta dipilih melalui mekanisme arus bawah,” ujar Agus Suprayitno.
Ia menambahkan bahwa Mubes ini menjadi momentum penting bagi masyarakat Madura, Jawa, dan Pasundan di Papua Tengah untuk menata kelembagaan suku secara lebih terstruktur, sekaligus memperkuat peran serta masyarakat dalam pembangunan daerah.
Pada kesempatan yang sama, Sekretaris Panitia, M. Thohir, menyampaikan bahwa seluruh persiapan teknis telah berjalan dengan baik. “Undangan telah tersebar ke seluruh kerukunan dan paguyuban, termasuk perwakilan masyarakat dari kampung dan kelurahan se-Kabupaten Nabire,” jelasnya.
Mubes ini juga akan dihadiri oleh perwakilan dari delapan kabupaten di Papua Tengah. “Dua kabupaten sudah mengonfirmasi kehadiran dan lainnya masih dalam proses,” tambah Thohir.
Direncanakan, Mubes Masyarakat Madura Jawa Pasundan Papua Tengah akan dibuka secara resmi oleh Gubernur Papua Tengah, sebagai bentuk dukungan dan pengakuan terhadap keberadaan serta kontribusi masyarakat lintas suku di wilayah Papua Tengah.



























