Nabire, Papedanews.com-
Wakil Ketua III DPRP Papua Tengah, Bekies Sonny Kogoya, S.Km., M.Kp., memberikan apresiasi terhadap kebijakan Gubernur Papua Tengah, Meki Fritz Nawipa, dalam menekan angka pengangguran, khususnya bagi Orang Asli Papua (OAP).4 April 2025.
Menurut Bekies Sonny Kogoya, permasalahan utama yang dihadapi OAP saat ini adalah minimnya kesempatan kerja, meskipun banyak dari mereka telah menyelesaikan pendidikan hingga tingkat SMA atau Sarjana. Namun, sebagian besar masih kesulitan mendapatkan pekerjaan di sektor swasta maupun sebagai pegawai negeri di lingkungan pemerintahan Papua Tengah.
Guna mengatasi masalah ini, Gubernur Papua Tengah menerapkan kebijakan alokasi tenaga kerja dengan skema 90 persen dan 10 persen:
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
90 persen diperuntukkan bagi OAP yang telah menyelesaikan pendidikan tetapi masih menganggur. Kebijakan ini bertujuan memberikan kesempatan lebih besar kepada masyarakat asli Papua untuk mendapatkan pekerjaan yang layak.
10 persen diberikan kepada masyarakat non-OAP yang telah lama berdomisili di Papua Tengah, lahir dan besar di wilayah ini, serta telah menempuh pendidikan di daerah tersebut.
Bekies Sonny Kogoya menilai kebijakan ini sebagai langkah konkret dalam mengurangi angka pengangguran dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Papua Tengah.
“Gubernur Papua Tengah memiliki visi yang jelas untuk memastikan bahwa tidak ada lagi OAP yang menganggur atau tertinggal dalam pembangunan. Langkah ini perlu didukung oleh seluruh elemen masyarakat agar dampaknya benar-benar dirasakan,” ujar Bekies.
Lebih lanjut, ia menekankan bahwa kebijakan ini tidak hanya fokus pada lapangan pekerjaan, tetapi juga sejalan dengan peningkatan sektor pendidikan dan kesehatan. Dengan memastikan bahwa OAP memiliki akses kerja yang lebih luas, diharapkan kesejahteraan masyarakat Papua Tengah semakin meningkat dan ketimpangan sosial dapat dikurangi.
“Kami di DPRP Papua Tengah mendukung penuh kebijakan ini sebagai bagian dari visi besar membangun Papua Tengah yang lebih maju dan mandiri. Dengan sinergi yang kuat antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat, kita bisa menciptakan masa depan yang lebih baik bagi generasi Papua,” tutupnya.
( papedanews )