Ketua paguyuban Pasundan DPW Papua Tengah, Meminta Mahkamah Konstitusi Memberikan Keputusan Yang Adil Demi Menjaga Stabilitas dan Kondusifitas di Papua Tengah

- Penulis

Senin, 27 Januari 2025 - 15:39

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Papedanews.com-
Nabire Papua Tengah
Ketua Paguyuban Pasundan Papua Tengah, Tabroni Bin M Cahya, SH meminta Mahkamah Konstitusi (MK) untuk menolak gugatan sengketa hasil Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Papua Tengah tahun 2024. 27 Januari 2025

“Hasil pemilu menunjukkan pasangan Meki Nawipa dan Deinas Geley meraih kemenangan dengan memperoleh 502.624 suara,” ujar Tabroni

Sementara pasangan Willem Wandik dan Aloysius Giyai alias Wagi, kata Tabroni, mendapatkan 373.721 suara. Selisih perolehan suara sebesar 128.903 atau 11,67 persen dari total suara sah, jauh di atas ambang batas gugatan ke MK yang ditetapkan sebesar persen atau 22.105 suara.

ADVERTISEMENT

ads.

SCROLL TO RESUME CONTENT

Tabroni menegaskan, perbedaan suara yang signifikan ini menunjukkan gugatan yang diajukan oleh pasangan Wagi, John Wempi Wetipo dan Agustinus Anggaibak serta Natalis Tabuni dan Titus Natkime tidak memenuhi syarat ambang batas sesuai ketentuan MK. Oleh karena itu, ia mendesak MK untuk menolak gugatan demi menjaga stabilitas dan ketertiban di Papua Tengah.

“Dengan selisih suara yang begitu besar, kami berharap Mahkamah Konstitusi dapat bersikap objektif dan profesional dalam memutuskan perkara ini. Penolakan gugatan merupakan langkah terbaik untuk menjaga keamanan dan kestabilan daerah,” ujar Tabroni.

Tabroni juga mengingatkan, apabila MK tetap menerima gugatan dan mempertimbangkan tiga skenario, yaitu diskualifikasi pasangan pemenang, pemilihan ulang di beberapa kabupaten atau penghitungan suara ulang, dikhawatirkan akan terjadi konflik yang dapat berakibat serius terhadap stabilitas sosial dan politik di Papua Tengah.

Ia menambahkan, keputusan yang tidak berpihak pada hasil demokrasi yang sah dapat memicu berbagai bentuk ketegangan di masyarakat. “Jika MK mengambil keputusan untuk mendiskualifikasi pasangan Meki Nawipa dan Deinas Geley, maka berpotensi memunculkan protes massal dari pendukung pasangan pemenang, meningkatnya ketidakpuasan masyarakat, serta memicu konflik sosial berbasis kesukuan yang dapat berujung pada perang suku,” katanya.

Baca Juga:  SLB Matahari – Menyalakan Harapan, Menuntut Perhatian Pemprov Papua Tengah

Selain itu, Tabroni juga menyampaikan bahwa pemilihan ulang di beberapa kabupaten yang menggunakan sistem noken kemungkinan besar akan menghadapi penolakan dari masyarakat lokal yang telah menerima hasil Pemilu melalui mekanisme musyawarah dan konsensus adat. Keputusan tersebut dinilai dapat berdampak pada keamanan dan ketertiban serta meningkatkan risiko gangguan sosial dan ekonomi.

Skenario lain yang berpotensi menciptakan ketegangan adalah penghitungan suara ulang di beberapa kabupaten. Menurut Tabroni, langkah ini dapat menimbulkan ketidakpercayaan masyarakat terhadap proses demokrasi yang telah dijalankan serta memperburuk perpecahan di dalam masyarakat Papua Tengah.

Tabroni juga menegaskan, putusan dismissal oleh MK adalah langkah yang paling tepat untuk mencegah terjadinya konflik dan menjaga stabilitas Papua Tengah. Keputusan ini tidak hanya akan memperkuat hasil yang telah ditetapkan oleh KPU Papua Tengah, tetapi juga akan memberikan kepastian hukum serta mendukung kelanjutan pembangunan di wilayah tersebut.

“Keputusan dismissal akan memberikan rasa keadilan bagi masyarakat dan memperkuat kepercayaan terhadap sistem demokrasi yang telah berjalan baik. Kami berharap MK tidak terpengaruh oleh tekanan politik dan tetap berpegang pada prinsip hukum yang berlaku,” kata Tabroni.

Masyarakat Papua Tengah, ujar Tabroni, diharapkan tetap tenang dan menerima hasil pemilu dengan kedewasaan demi kemajuan daerah serta menjaga persatuan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia

( papedanews )

Berita Terkait

Kepala Suku Moni Intan Jaya di Kabupaten Nabire Ajak Warga Bersatu Menjaga Keamanan dan Ketertiban
Diduga Tak Dapat Japrem, Oknum Wartawan Angkat Isu 303
Tokoh Depapre Ingatkan Warga Papua Jangan Terhasut Hoaks dan Propaganda OPM
Bertindak Selaku Inspektur Upacara Hari Sumpah Pemuda ke-97, Ini Pesan Waka Polda Papua Tengah
Ketua Perdamaian dan Keadilan Pdt. Deserius Adii dan Kepala Suku Besar Meepago Melkias Keiya Serukan Persatuan dan Keutuhan Adat..
TIGA LEMBAGA ADAT PAPUA: LMA, DAP, DAN PERKUMPULAN MASYARAKAT MEEPAGO PROVINSI PAPUA TENGAH.
Bentuk kepedulian ,Presiden Prabowo berikan hadiah motor tiga roda untuk kepala suku nayak
Kapolres Nabire Pastikan Kondisi Aman! Warga Diimbau Bijak Tangkal Isu Hoaks KKB*
Berita ini 20 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 27 November 2025 - 11:54

Komisi I DPR Papua Tengah Tegaskan Mimika Berada di Papua Tengah, Bukan Lagi Papua

Kamis, 27 November 2025 - 11:47

Bupati Mimika Dinilai Langgar Koordinasi, DPR Papua Tengah Angkat Suara Soal Dividen Freeport

Kamis, 27 November 2025 - 06:31

Persiapan Mubes Masyarakat Madura Jawa dan Pasundan Papua Tengah Semakin Matang

Rabu, 26 November 2025 - 10:58

Musda I BPD HIPMI Papua Tengah Resmi Digelar, Yoti Gire Terpilih sebagai Ketua BPD HIPMI Papua Tengah

Rabu, 26 November 2025 - 10:50

Polres Nabire Ingatkan Pedagang: Beras SPHP Wajib Dijual Sesuai HET

Rabu, 26 November 2025 - 04:13

Ketua Caretaker Papua Tengah, Sucianti Suaib Saenong, Tinjau Langsung Persiapan Musda I BPD HIPMI Papua Tengah

Rabu, 26 November 2025 - 03:27

Kepala suku besar meepago Melkias Keiya Tegaskan Kedaulatan Adat Tidak Boleh Diintervensi Pemerintah.

Selasa, 25 November 2025 - 08:53

Menjelang Musda I, Tim Caretaker BPD HIPMI Papua Tengah dan Caketum HIPMI PT Audiensi dengan Gubernur Papua Tengah

Berita Terbaru