Wakil ketua III DPRPT Sony Bekies Kogoya : “Kami Tegas, Perlu Perda Larangan Miras yang Jelas dan Tegak Hukum”

- Penulis

Selasa, 15 Juli 2025 - 14:57

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Nabire Papua Tengah papedanews.com Wakil Ketua III DPR Papua Tengah, Sony Bekies Kogoya, memberikan tanggapan tegas dan lugas terhadap proses penyusunan Perda pengendalian minuman keras (miras) yang sedang digodok oleh DPRD Kabupaten Nabire melalui Bapemperda. Ia menegaskan bahwa alasan-alasan yang mengedepankan toleransi terhadap produksi atau peredaran miras, baik lokal maupun impor, harus ditinjau secara kritis dan tidak semata-mata mengorbankan keselamatan rakyat.

“Saya mendengar argumentasi bahwa pelarangan miras bisa memicu produksi ilegal atau oplosan. Bagi saya, itu bukan alasan yang kuat. Kalau kita serius, ya kita buat Perdanya dan tegakkan hukum. Kalau ada oplosan, ya ditindak. Jangan malah dilegalkan demi alasan takut muncul yang liar,” tegas Sony.

Miras Impor Berbahaya, Harus Ditertibkan

ADVERTISEMENT

ads.

SCROLL TO RESUME CONTENT

Sony juga menyampaikan kekhawatiran mendalam terhadap maraknya peredaran miras dari luar yang tidak jelas kandungan dan dampaknya terhadap kesehatan masyarakat.

“Minuman dari luar itu yang berlabel ‘khusus untuk Irian Jaya’ itu patut dicurigai. Kenapa ada label khusus seperti itu? Kandungan di dalamnya apa? Tidak ada yang tahu. Efeknya terhadap tubuh manusia berbahaya, dan ini tidak bisa dianggap remeh,” jelasnya.

Ia juga menegaskan bahwa tidak semua bentuk produksi minuman lokal seperti “bobo” atau lainnya bisa disamakan dengan miras komersial yang mengandung campuran kimia berbahaya. Namun menurutnya, tetap perlu pengawasan dan klasifikasi yang tepat melalui regulasi yang tegas.

Jangan Ada Kepentingan Tersembunyi di Balik Regulasi

Dalam pernyataannya, Sony Bekies juga menyentil  dugaan adanya kemungkinan permainan distribusi, komisi, dan “baku atur” dalam perizinan miras yang membuat regulasi menjadi tumpul dan tidak berpihak pada keselamatan masyarakat.

Baca Juga:  Kunjungan Korda PYHC Mimika Ke Nabire, Siap Berkolaborasi Dengan Pemprov Papua Tengah

“Jangan sampai ada oknum yang bermain di balik distribusi ini. Ini bukan soal bisnis atau bagi-bagi komisi. Ini soal nyawa manusia. Apa gunanya 500 juta pendapatan daerah dari miras jika nyawa rakyat terus menjadi korban?” tegasnya.

DPR Papua Tengah Minta Perda Larangan Miras Segera Dibentuk

Sony menegaskan bahwa DPR Papua Tengah akan mendorong secara resmi dibentuknya Perda larangan penjualan dan distribusi miras di seluruh wilayah Papua Tengah, termasuk Kabupaten Nabire.

“Kami bukan mau ikut campur dalam urusan otonomi kabupaten, tapi kalau keselamatan rakyat Papua Tengah yang dipertaruhkan, maka kami punya kewajiban untuk bersuara. Kami minta Pemkab Nabire bersama DPRD segera duduk bersama, buka ruang musyawarah yang serius dan berani mengambil keputusan,” ujar Sony.

Ia juga berharap Bupati Nabire sebagai pemimpin daerah dan putra asli daerah dapat mengambil sikap yang jelas dan memprioritaskan keselamatan rakyat di atas kepentingan ekonomi sesaat.

“Pak Bupati adalah orang asli Nabire. Saya percaya beliau mencintai rakyatnya. Karena itu, ini saatnya bersikap tegas. Kalau perlu, undang semua anggota DPRD, tokoh masyarakat, dan pemerintah provinsi duduk satu meja. Lahirkan keputusan bersama: larang miras demi keselamatan masyarakat.”

Sony Bekies Kogoya menutup pernyataannya dengan nada tegas dan penuh kepedulian terhadap generasi muda dan masa depan Papua Tengah.

“Kita sudah lihat banyak anak muda rusak karena miras. Banyak kasus pencurian, kekerasan dalam rumah tangga, pembunuhan—semua bermula dari alkohol. Ini bukan cuma soal aturan, ini soal hati nurani. Mari kita selamatkan masa depan Papua Tengah dari sekarang.”

 

 

Papedanews

Berita Terkait

BTM Dinilai Sebagai Tokoh Pluralis yang Layak Pimpin Papua
Pesawat Batik Air Dijadwalkan Mendarat di Bandara Douw Aturure Nabire, Besok Pukul 10.30 WIT
DPRPT Tegaskan Komitmen Selamatkan Hak OAP Lewat Perdasus
Operasi Patuh Noken 2025 di Nabire: Hari Kedua, Pelanggaran Lalu Lintas Mulai Menurun
Ketua Bapemperda DPRD Nabire: Perlu Regulasi Permanen Atasi Persoalan Miras
Sinergi untuk Keamanan: Kapolres Nabire Serahkan Bantuan ke Pos Kamling Girimulyo
Kadis Perhubungan Provinsi Papua Tengah Hadiri FGD RTRW 2025–2044 di Timika
Perubahan Jadwal Kedatangan Pesawat BATIK AIR Di Bandara udara douw aturure
Berita ini 47 kali dibaca

Komentar ditutup.

Berita Terkait

Rabu, 16 Juli 2025 - 08:14

BTM Dinilai Sebagai Tokoh Pluralis yang Layak Pimpin Papua

Rabu, 16 Juli 2025 - 05:06

Pesawat Batik Air Dijadwalkan Mendarat di Bandara Douw Aturure Nabire, Besok Pukul 10.30 WIT

Selasa, 15 Juli 2025 - 14:57

Wakil ketua III DPRPT Sony Bekies Kogoya : “Kami Tegas, Perlu Perda Larangan Miras yang Jelas dan Tegak Hukum”

Selasa, 15 Juli 2025 - 12:47

DPRPT Tegaskan Komitmen Selamatkan Hak OAP Lewat Perdasus

Selasa, 15 Juli 2025 - 09:41

Operasi Patuh Noken 2025 di Nabire: Hari Kedua, Pelanggaran Lalu Lintas Mulai Menurun

Senin, 14 Juli 2025 - 15:41

Sinergi untuk Keamanan: Kapolres Nabire Serahkan Bantuan ke Pos Kamling Girimulyo

Senin, 14 Juli 2025 - 15:25

Kadis Perhubungan Provinsi Papua Tengah Hadiri FGD RTRW 2025–2044 di Timika

Senin, 14 Juli 2025 - 02:23

Perubahan Jadwal Kedatangan Pesawat BATIK AIR Di Bandara udara douw aturure

Berita Terbaru