Papedanews.com-
Nabire -Papua Tengah, Situasi politik di Kabupaten Puncak Jaya tengah mengalami ketegangan pasca keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang memerintahkan rekapitulasi ulang hasil pemilihan di beberapa distrik.
Keputusan ini mencakup 22 distrik, sementara 4 distrik lainnya tidak dimasukkan dalam proses penghitungan ulang. Kondisi ini memicu kekhawatiran akan potensi konflik di antara para pendukung pasangan calon (paslon) nomor urut 1 dan nomor urut 2.
Wakil Ketua III DPR Provinsi Papua Tengah, Bekies Kogoya, S.KM., M.KP., menyoroti bahwa realitas di Puncak Jaya menunjukkan adanya korban jiwa akibat ketegangan politik yang terjadi. Ia menekankan pentingnya langkah-langkah konkret untuk mencegah eskalasi konflik demi menjaga stabilitas dan keamanan wilayah.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Dalam upaya menenangkan situasi, berbagai pihak, termasuk gubernur, wakil gubernur, Kapolda, Pangdam, serta pemangku kepentingan lainnya, berupaya mencari solusi terbaik bagi semua pihak. Saat ini, pemerintah daerah bersama aparat keamanan sedang mengoordinasikan langkah-langkah strategis guna memastikan kondisi tetap kondusif.
Sebagai bentuk respons terhadap kondisi yang terjadi, gubernur dan wakil gubernur yang baru saja tiba di Papua Tengah mengambil langkah tegas dengan membatasi seluruh kegiatan seremonial penyambutan dalam jumlah besar. Hal ini dilakukan sebagai bentuk empati terhadap situasi di Puncak Jaya yang masih berduka serta untuk menghindari potensi gangguan keamanan,” Ujarnya
Bekies Sonny Kogoya menambahkan, salah satu langkah utama yang akan ditempuh adalah mempertemukan kedua pasangan calon untuk mencapai kesepakatan politik. Diharapkan, siapapun yang memenangkan rekapitulasi ulang nantinya dapat diterima dengan legawa oleh semua pihak, sehingga proses demokrasi dapat berjalan dengan baik. Dalam pertemuan yang melibatkan DPRD, tokoh masyarakat, serta pihak keamanan, juga ditekankan pentingnya mengelola dampak dari janji politik yang telah disampaikan kepada masyarakat, termasuk terkait posisi kepala kampung dan jabatan lainnya. Hal ini dimaksudkan agar pihak yang kalah tetap memiliki ruang untuk berkontribusi dalam pembangunan daerah, sehingga tidak menimbulkan ketidakpuasan di tingkat akar rumput.
Selain pendekatan persuasif dan mediasi politik, aparat keamanan juga telah menyiapkan tambahan personel untuk memastikan kondisi tetap terkendali.
Langkah ini bertujuan untuk mengantisipasi potensi gesekan yang dapat terjadi, terutama mengingat masih adanya kelompok-kelompok yang menunjukkan indikasi ketidakpuasan terhadap hasil pemilu.
Dengan adanya komitmen bersama dari pemerintah daerah, aparat keamanan, serta para pemangku kepentingan lainnya, diharapkan kondisi politik dan keamanan di Puncak Jaya dapat segera pulih. Pemerintah terus menghimbau masyarakat untuk tetap tenang dan menghormati seluruh proses demokrasi yang sedang berlangsung, demi menjaga persatuan dan stabilitas di Papua tengah,” Pungkasnya.
( papedanews )