Nabire, Papua Tengah papedanews.com Keberadaan sebuah truk berwarna merah yang terparkir di halaman Kantor Danlanal Nabire, Jalan Poros Samabusa, Distrik Kimi, sejak Senin (1/9) siang, menimbulkan tanda tanya di kalangan warga. Kendaraan besar tersebut sempat menjadi sorotan karena posisinya dinilai tidak biasa berada di area militer.
Sejumlah warga yang melintas mempertanyakan alasan truk tersebut ditempatkan di lokasi tersebut.
“Biasanya halaman kantor seperti itu steril. Jadi wajar kalau kami bertanya-tanya, mobil siapa dan kenapa diparkir di situ,” ujar Eko, salah satu warga
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Menanggapi hal itu, pihak Danlanal Nabire memberikan klarifikasi melalui sambungan telepon. Menurut penjelasan yang diterima, kendaraan tersebut dititipkan oleh seorang bernama Anto.
“Truk hanya dititipkan sementara. Kami sekadar memberi tempat supaya tidak mengganggu jalan. Kalau parkir di pinggir jalan, ukurannya bisa makan badan jalan dan membahayakan pengguna lain,” jelas pihak Danlanal.
Lebih lanjut, pihak Danlanal juga menjelaskan bahwa sebenarnya kendaraan tersebut akan ditempatkan di lahan milik Dinas Kesehatan Provinsi Papua Tengah. Namun, kondisi lahan belum siap karena tanahnya belum padat dan belum kering, sehingga truk tersebut sementara dititipkan di area yang berdampingan langsung dengan lahan milik Dinas Kesehatan.
“Di lokasi tersebut juga sudah ada plang Dinas Kesehatan Provinsi Papua Tengah, yang memang disiapkan sebagai tempat menaruh kendaraan itu,” tambah pihak Danlanal.
Kendaraan bertonase besar seperti truk memang kerap menimbulkan kerawanan lalu lintas jika berhenti sembarangan di ruas jalan umum. Tidak sedikit kecelakaan di Nabire yang dipicu oleh kendaraan berat yang parkir tanpa rambu pengaman. Pertimbangan inilah yang disebut menjadi alasan Danlanal mengizinkan truk tersebut masuk ke area kantornya untuk sementara waktu.
Meski begitu, sejumlah warga tetap berharap agar ada kejelasan lebih lanjut dari pihak terkait, sehingga keberadaan truk tersebut tidak menimbulkan spekulasi atau tanda tanya berkepanjangan di masyarakat.