Nabire, Papua Tengah papedanews.com Dalam semangat mencetak generasi tenaga kesehatan yang unggul dan berdaya saing, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Papua Sehat Nabire hari ini menyelenggarakan tes tertulis bagi para calon mahasiswa angkatan pertama. Se banyak 60 peserta hadir mengikuti ujian, dari total hampir 70 calon yang telah mendaftar melalui dua gelombang penerimaan.
“Yang ikut hari ini sekitar 60-an. Sisanya masih berada di daerah masing-masing, sehingga kami akan membuka tes susulan dalam 1–2 hari ke depan,” ungkap Dr. Kornelis Pakage, S.KM., M.Kes., Ketua STIKES Papua Sehat Nabire.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Tes dilakukan dalam dua sesi, dan bagi calon mahasiswa gelombang ketiga, masih ada kesempatan dalam seminggu ke depan sebelum penutupan pendaftaran. Mereka yang belum sempat ikut ujian akan digabungkan dalam sesi tes susulan berikutnya.
Tujuh Dosen Tetap Telah Siap, STIKES Papua Sehat Tawarkan Tujuh Peminatan
Dr. Kornelis menjelaskan bahwa saat ini STIKES Papua Sehat telah memiliki tujuh dosen tetap yang telah lolos verifikasi di tingkat DIKTI, seluruhnya berlatar belakang pendidikan yang linier di bidang kesehatan masyarakat. Selain itu, STIKES juga menerima dosen luar biasa untuk mengampu mata kuliah umum seperti Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia, dan Pendidikan Kewarganegaraan.
Adapun program studi yang ditawarkan adalah S1 Ilmu Kesehatan Masyarakat dengan tujuh peminatan, antara lain:
1. Promosi Kesehatan Masyarakat
2. Kesehatan Lingkungan
3. Manajemen Pelayanan Kesehatan
4. Epidemiologi
5. Analisis Kebijakan Kesehatan
6. Administrasi dan Kebijakan Kesehatan
7. Biostatistik Kesehatan
“Meski ada tujuh peminatan, gelar yang diperoleh tetap satu, yaitu Sarjana Kesehatan Masyarakat (SKM),” jelasnya.
OSPEC dan Kuliah Umum Menjadi Tahapan Berikutnya
Setelah melewati proses seleksi tertulis dan wawancara, mahasiswa yang lolos akan mengikuti OSPEC (Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus) yang akan dilaksanakan satu minggu ke depan. Setelah itu, kegiatan akan dilanjutkan dengan kuliah umum, sebelum masuk ke tahapan perkuliahan sesuai kalender akademik yang telah disiapkan.
STIKES Papua Sehat: Lahir dari Gerakan Kemanusiaan untuk Papua
STIKES Papua Sehat merupakan institusi pendidikan tinggi yang berada di bawah naungan Yayasan Gerakan Papua Sehat, sebuah lembaga sosial yang telah lama bergerak di bidang kesehatan masyarakat Papua.
“STIKES ini merupakan hasil dari proses panjang selama dua tahun, dan satu minggu lalu kami telah menerima langsung SK operasional dari Kepala LLDIKTI di Aula RRI Nabire,” tutur Dr. Kornelis dengan penuh syukur.
Mengenai akreditasi, pihak kampus telah menyelesaikan tahap pertama, dan kini tengah mempersiapkan tahap kedua dan ketiga, sebagai bagian dari proses berjenjang yang wajib dilalui oleh perguruan tinggi baru.
Harapan: Siapkan Garda Depan Kesehatan Masyarakat Papua
Didorong oleh meningkatnya angka kematian bayi, penyebaran HIV/AIDS, dan kurangnya tenaga kesehatan di wilayah pedalaman Papua, kehadiran STIKES Papua Sehat menjadi jawaban atas kebutuhan tenaga profesional di bidang kesehatan preventif.
“Kami ingin mencetak lulusan yang benar-benar siap terjun ke masyarakat, karena tenaga kesehatan masyarakat adalah garda terdepan dalam pencegahan dan pemberantasan penyakit. Kalau ingin Papua sehat, maka pencegahan harus dimulai hari ini,” tegas Dr. Kornelis.
STIKES Papua Sehat hadir bukan hanya sebagai kampus, tapi sebagai gerakan perubahan kesehatan untuk Tanah Papua. Harapan besar menyertai setiap langkah awal para mahasiswa angkatan pertama yang kelak akan menjadi pionir-pionir kesehatan masyarakat yang berdedikasi dan profesional.
Papedanews