Nabire, Papua Tengah papedanews.com Aparat gabungan dari Polri, TNI, dan pihak terkait menggelar razia besar-besaran di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II Nabire pada Selasa malam (3/6), menyusul pelarian 19 narapidana yang terjadi sebelumnya. Kegiatan yang berlangsung mulai pukul 21.00 hingga 24.00 WIT ini dipimpin langsung oleh Kapolres Nabire, AKBP Samuel D. Tatiratu, S.I.K.
Dalam operasi tersebut, sebanyak 235 personel gabungan dikerahkan, terdiri dari anggota Polres Nabire, Polda Papua Tengah, Kodim Nabire, serta Satuan Brimob Kompi C Nabire. Razia juga dilakukan secara bersinergi dengan pihak Lapas Kelas II Nabire.
Kapolres dalam keterangannya menyampaikan bahwa pihaknya berhasil mengamankan sejumlah barang bukti yang diduga kuat digunakan untuk mendukung aktivitas ilegal di dalam lapas.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kami berhasil mengamankan 38 unit handphone berbagai jenis, senjata tajam seperti pisau dan parang, alat logam seperti gunting dan obeng, serta sejumlah noken. Beberapa barang ditemukan tersembunyi di kotak-kotak, ditanam di area tanaman belakang blok, serta di sekitar tempat tidur dan kamar mandi,” jelas AKBP Samuel.
Sebagian handphone juga ditemukan telah dilempar keluar blok, diduga untuk menghindari pemeriksaan. Selain itu, ditemukan pula barang-barang logam dalam karung yang belum sempat didistribusikan ke dalam blok tahanan.
Kapolres mengungkapkan bahwa barang bukti yang ditemukan, khususnya handphone, akan menjadi bahan pendalaman lebih lanjut oleh tim gabungan Reskrim Polres Nabire dan Polda Papua Tengah. Pendalaman ini diharapkan dapat mengarah pada pengungkapan jaringan atau pola komunikasi yang digunakan oleh para narapidana yang melarikan diri.
“Kami harap dari hasil penyelidikan ini bisa mengerucut ke pihak-pihak yang terlibat dalam pelarian 19 napi tersebut,”
AKBP Samuel juga mengimbau masyarakat untuk tidak takut memberikan informasi terkait keberadaan napi yang melarikan diri. Ia menyampaikan bahwa laporan masyarakat sangat penting untuk mempersempit ruang gerak para pelarian.
“Apabila ada masyarakat yang mengetahui informasi, kami mohon bantuannya. Jika merasa tidak nyaman memberikan informasi terbuka, silakan datang langsung kepada kami,” ujarnya.
Menanggapi pertanyaan terkait kemungkinan keterlibatan oknum petugas Lapas dalam kasus pelarian napi, Kapolres menyatakan bahwa pihaknya masih melakukan pendalaman.
“Jika memang ada keterlibatan oknum, kami akan tindak lanjuti sesuai prosedur dan berkoordinasi dengan pihak Lapas. Namun kami mohon waktu untuk proses penyelidikan ini,” tegasnya.
Kapolres memastikan bahwa kegiatan razia dan pencarian akan terus dilanjutkan hingga situasi sepenuhnya terkendali. Ia juga menegaskan kepada masyarakat agar tetap tenang dan melanjutkan aktivitas seperti biasa.
“Jangan takut, jangan risau. Kami pastikan seluruh kegiatan pengamanan berjalan optimal,” pungkasnya.
Papedanews