PERNYATAAN SIKAP RESMI NTELEKTUAL MUDA ASAL INTAN JAYA, PAPUA TENGAH

- Penulis

Jumat, 20 Juni 2025 - 16:03

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Intan jaya Papua Tengah papedanews.com Konflik bersenjata yang berkepanjangan antara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB)/Organisasi Papua Merdeka (OPM) dengan TNI/Polri di Kabupaten Intan Jaya, Provinsi Papua Tengah, kembali merenggut korban jiwa warga sipil. Rabu (21/6/2025) dini hari, 3 warga sipil tewas dalam insiden penembakan di wilayah tersebut

Hal tersebut di sampaikan LAURENSIUS ZONGGONAU,SH.,M.IP, putra asli intan jaya saat di temui Awak media papedanews di kediaman nya

Laurensius Zonggonau meminta kedua pihak segera menghentikan ekskalasi kekerasan dan menarik pasukan guna mencegah jatuhnya lebih banyak korban

ADVERTISEMENT

ads.

SCROLL TO RESUME CONTENT

PENOLAKAN TERHADAP KEKERASAN BERKEPANJANGAN

Sebagai putra Intan Jaya yang mengenyam pendidikan tinggi, kami menolak segala bentuk kekerasan yang telah Menjadikan warga sipil sebagai korban utama dan Melumpuhkan sistem pendidikan 47 sekolah terpaksa tutup Menciptakan krisis kemanusiaan 1.257 warga mengungsi per Juni 2024

Baca Juga:  Pesawat Berbadan Besar Siap Mendarat di Papua Tengah, Penerbangan Perdana Dijadwalkan 18 Juli 2025

Selain itu Laurensius Zonggonau meminta tuntutan Segera hentikan operasi militer di Distrik Sugapa,distrik Hitadipa dan distrik yang lain dan segara menarik pasukan non-organik dari wilayah adat Intan Jaya ujarnya

Laurensius Zonggonau menambahkan Pelanggaran Konstitusi Operasi militer yang masif bertentangan dengan UUD 1945 Pasal 28H (hak rasa aman) UU No. 39/1999 tentang HAM, dan Kegagalan Otonomi Khusus Dana Otsus Rp138 triliun (2002-2024) tidak menyentuh akar konflik tidak ada pengadilan ham dan Tidak ada rekonsiliasi nasional tambah nya

Ia berharap Presiden Prabowo, Kapolri, dan Panglima TNI segera mengevaluasi dan menarik pasukan keamanan dari wilayah konflik.

“Tarik aparat yang berlebihan agar warga bisa hidup tenang dan pembangunan bisa berjalan,” pungkasnya.

 

#PapuaButuhSolusi #HentikanKekerasan #ZonggonauUntukPapua

 

Papedanews

Berita Terkait

DPRK Nabire Apresiasi Langkah Cepat Polres Nabire Ungkap Kasus
DPRK Nabire: Keamanan Bukan Beban, Tapi Investasi Masa Depan, Di sinilah peran Pemda sangat dibutuhkan
Pembunuhan bocah 10 tahun, terungkap pelaku tetangga korban
Pleno Perhitungan Suara PSU Pilgub Papua Dimulai, Masyarakat Diimbau Jaga Keamanan
Pemabuk Mengacau di Sekolah Inklusi Matahari, Anak-Anak Trauma dan Kehilangan Barang
STIKES Papua Sehat Nabire Gelar Tes Tertulis untuk Calon Mahasiswa Angkatan Pertama
Pemilik Lahan Palang Puskesmas Yaro, 19 Tahun Tak Diganti Rugi: “Kami Butuh Kepastian, Bukan Janji palsu
UPTD PUSKESMAS YARO DIPASANG PALANG OLEH PEMILIK LAHAN.
Berita ini 311 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 8 Agustus 2025 - 14:47

DPRK Nabire Apresiasi Langkah Cepat Polres Nabire Ungkap Kasus

Jumat, 8 Agustus 2025 - 14:40

DPRK Nabire: Keamanan Bukan Beban, Tapi Investasi Masa Depan, Di sinilah peran Pemda sangat dibutuhkan

Jumat, 8 Agustus 2025 - 14:25

Pembunuhan bocah 10 tahun, terungkap pelaku tetangga korban

Jumat, 8 Agustus 2025 - 09:29

Pleno Perhitungan Suara PSU Pilgub Papua Dimulai, Masyarakat Diimbau Jaga Keamanan

Kamis, 7 Agustus 2025 - 13:25

Pemabuk Mengacau di Sekolah Inklusi Matahari, Anak-Anak Trauma dan Kehilangan Barang

Kamis, 7 Agustus 2025 - 10:05

Pemilik Lahan Palang Puskesmas Yaro, 19 Tahun Tak Diganti Rugi: “Kami Butuh Kepastian, Bukan Janji palsu

Kamis, 7 Agustus 2025 - 04:00

UPTD PUSKESMAS YARO DIPASANG PALANG OLEH PEMILIK LAHAN.

Rabu, 6 Agustus 2025 - 09:24

Hitung Exit Poll Paslon Mari – Yo Unggul Sementara 57 Persen

Berita Terbaru