Papua Tengah, papedanews.com-
Diskusi di grup Coffee Papua Tengah memunculkan sorotan tajam terhadap kondisi media di wilayah tersebut. Sejumlah peserta menilai media di Papua Tengah perlu lebih menjaga independensi serta berpegang pada prinsip keberimbangan dalam menjalankan fungsi jurnalistik.
Dalam percakapan yang berkembang, muncul kritik terhadap praktik kerja sama media dengan pemerintah provinsi yang dianggap berpotensi mengintervensi kebebasan pers.
Media harus berimbang. Jangan intervensi kebebasan jurnalisme. Seperti yang selalu diingatkan Victor Mambor, jurnalisme itu untuk membangun masyaraka, (24/8/2025).
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Selain itu, wartawan di luar lingkup kerja sama pemerintah juga diminta lebih aktif mencari narasumber alternatif yang dapat memberikan pandangan kritis terhadap kebijakan. “Jangan hanya ke pemerintah terus. Banyak masalah di masyarakat yang juga perlu mendapat perhatian media,” tambahnya.
Dalam diskusi tersebut juga mengemuka pandangan bahwa hingga kini DPR provinsi maupun DPR kabupaten di Papua Tengah belum berani secara terbuka menyuarakan kritik terhadap pemerintah. Kondisi ini dinilai mempersempit ruang publik dalam menyampaikan aspirasi.
Pembahasan di grup Coffee Papua Tengah ini menjadi pengingat bagi insan pers agar kembali pada jati diri jurnalisme yang mengedepankan kebenaran, independensi, verifikasi, dan keberimbangan demi membangun masyarakat.
( papedanews )