Papua Tengah, Papedanews .com Ketua Umum Majelis Masyarakat Nusantara (MMN) Papua Tengah, Yulianto Adii, S.M., secara tegas meminta pemerintah pusat melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk segera menghentikan seluruh aktivitas tambang Nike yang berlangsung di Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat Daya.
Yulianto menilai, keberadaan tambang tersebut telah menimbulkan keresahan masyarakat dan berpotensi menimbulkan kerusakan permanen pada ekosistem laut yang sangat sensitif. Ia menyebut bahwa biota laut, terumbu karang, dan keanekaragaman hayati di perairan Raja Ampat kini berada dalam ancaman serius.
“Operasi tambang Nike di Raja Ampat tidak hanya merusak lingkungan, tapi juga mengancam keberlangsungan hidup masyarakat pesisir yang menggantungkan hidup dari laut. Ini harus segera dihentikan,” ujar Yulianto.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Lebih lanjut, ia mendesak Presiden Republik Indonesia untuk turun tangan langsung. Ia meminta agar Presiden melakukan evaluasi total terhadap seluruh pihak yang terlibat dalam operasi tambang tersebut, termasuk oknum-oknum yang diduga bermain dalam proses perizinan dan pelaksanaan tambang di wilayah konservasi laut tersebut.
“Presiden harus segera mengambil langkah konkret. Evaluasi menyeluruh dan tindakan hukum terhadap oknum-oknum yang bermain dalam proyek tambang ini adalah langkah penting untuk melindungi masa depan Raja Ampat,” tambahnya.
Raja Ampat dikenal dunia sebagai kawasan dengan keanekaragaman hayati laut tertinggi, dan menjadi tujuan wisata bahari global. Aktivitas pertambangan di wilayah ini bertentangan dengan komitmen pelestarian lingkungan dan dinilai berpotensi menghancurkan warisan alam yang tak ternilai.
MMN Papua Tengah menyerukan agar seluruh elemen masyarakat sipil, akademisi, dan pemerhati lingkungan turut mengawasi serta menolak aktivitas tambang yang merusak lingkungan, khususnya di wilayah adat dan konservasi laut seperti Raja Ampat.