Nabire, Papua Tengah papedanews.com Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Nabire, Agus Suprayitno, menegaskan bahwa santri memiliki peran besar dalam membangun bangsa, tidak hanya sebagai guru ngaji atau kiai, tetapi juga sebagai pemimpin di berbagai bidang kehidupan.
Hal itu disampaikan Agus Suprayitno dalam keterangan persnya bersama jajaran pengurus PCNU Nabire menjelang peringatan Hari Santri tanggal 22 tahun 2025 yang akan dipusatkan di Islamic Center Nabire. Turut hadir dalam kesempatan itu, Roky Suriah, pengurus PCNU Nabire, Yaji Mukromid Al-Hafiz, serta Ketua Gerakan Pemuda Ansor NU Nabire, Sahabat Lukos Kusiti Al-Lukos.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Agus Suprayitno yang juga menjabat sebagai Ketua Panitia Hari Santri 2025 menjelaskan, persiapan kegiatan telah dilakukan selama dua minggu bersama seluruh pengurus dan relawan. Meski dengan keterbatasan, seluruh kebutuhan dapat terpenuhi berkat kerja sama dan dukungan semua pihak.
“Alhamdulillah, segala keterbatasan bisa tertutupi atas izin Allah SWT. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Danrem Papua Tengah yang telah mengerahkan anggotanya untuk melatih adik-adik santri dari Pondok Pesantren Darul DDI Cenderawasih,” ujarnya
Sebanyak 22 santri ditunjuk mengikuti pelatihan tersebut — jumlah yang diambil sesuai dengan tanggal 22 Oktober, hari lahir Hari Santri Nasional, ditambah 8 peserta cadangan. Agus Suprayitno menyampaikan apresiasi kepada wali santri dan pengasuh pondok yang setia mendampingi para santri selama latihan di Islamic Center.
Ia juga menyebut, pelaksanaan Hari Santri tahun ini diikuti oleh berbagai pesantren di Nabire, antara lain Pondok Pesantren Al-Madinah, Darul DDI, dan beberapa pesantren lain termasuk pesantren baru di wilayah SPA yang sedang membangun fasilitasnya.
Dalam pesannya, Agus Suprayitno menekankan pentingnya menanamkan nilai cinta tanah air dan semangat Bhinneka Tunggal Ika kepada para santri.
“Santri harus mencintai NKRI. Santri tidak hanya menjadi guru ngaji, tetapi bisa menjadi bupati, gubernur, bahkan presiden. Santri juga bisa menjadi anggota TNI, Polri, petani, atau pengusaha yang sukses,” tegasnya.
Ia juga mengajak masyarakat Nabire untuk mempercayakan pendidikan anak-anak mereka di pondok pesantren.
“Mari, Bapak Ibu, pondokkan anak-anak kita. Banyak pondok hebat di Nabire yang melahirkan generasi berakhlak, cerdas, dan berwawasan kebangsaan,” ujarnya.
Menutup keterangannya, Ketua PCNU Nabire menyampaikan permohonan maaf dari sejumlah pengurus wilayah dan Muslimat NU yang belum dapat hadir karena kondisi situasional di lapangan.
“Kami doakan semoga situasi keamanan di wilayah Papua Tengah segera kondusif dan tertangani dengan baik,” pungkasnya