Nabire Papua Tengah papedanews.com Balai Kampung Sanoba, Kab. Nabire – Di bawah langit Nabire yang cerah, Kerukunan Suku Nayak/Jayawijaya di Kabupaten Nabire menyelenggarakan sebuah kegiatan bakti sosial yang sarat makna. Tak sekadar seremonial, acara ini menjadi momentum sakral yang mempertemukan nilai-nilai kemanusiaan, persaudaraan, serta komitmen kolektif untuk menjaga Papua Tengah tetap aman dan damai.
Ratusan warga tampak berkumpul di lokasi kegiatan, menanti pembagian 100 paket sembako yang disediakan khusus untuk meringankan beban masyarakat. Namun lebih dari itu, kegiatan ini juga menghadirkan penyerahan barang inventaris kerukunan berupa 100 paket sembako, 5 kipas angin, 50 kursi stainless steel, 2 unit laptop, 2 unit printer, peralatan ATK, serta 1 unit speaker bluetooth. Hal ini menjadi sebuah langkah konkret untuk memperkuat struktur organisasi adat dan memperkokoh hubungan sosial masyarakat Suku Nayak/Jayawijaya di Nabire.
ADVERTISEMENT
.
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kegiatan dimulai dengan doa adat yang tokoh agama dari Suku Nayak, menandai betapa pentingnya peran nilai-nilai lokal dalam setiap proses Piter Hubi, Kepala Suku Nayak menyampaikan bahwa program ini bukan hanya bentuk bantuan, tetapi juga ajakan untuk berjalan bersama dalam mewujudkan kesejahteraan Papua Tengah dengan mendukung Program Strategis Nasional.
Dalam sambutan penuh wibawa dan kehangatan, Piter Hubi selaku Kepala Suku Nayak/Jayawijaya menyampaikan pesan mendalam yang menggugah seluruh hadirin:
“Hari ini bukan hanya tentang sembako. Hari ini tentang hati kita, tentang persaudaraan kita. Pemerintah Pusat telah datang membawa berkat, tetapi tugas menjaga kedamaian ada di tangan kita semua. Suku Nayak /Jayawijaya harus berdiri sebagai contoh bahwa Papua Tengah bisa aman, damai, dan hidup dalam kerukunan,”
Bakti sosial ini menjadi bukti bahwa nilai persatuan masih hidup kuat dalam masyarakat Suku Nayak/Jayawijaya. Dengan dukungan pemerintah, kepemimpinan adat yang solid, serta semangat gotong royong, masyarakat menunjukkan bahwa Papua Tengah dapat menjadi wilayah yang maju tanpa meninggalkan identitas dan kekayaan budaya.
Kegiatan sosial ini merupakan kegiatan yang ketiga kali, yang mana sebelumnya pernah dilaksanakan pada 21 dan 31 Oktober 2025, pengadaan bantuan inventaris kerukunan merupakan pengajuan sebelumnya, sehingga baru terealisasi pada kegiatan hari ini.
Piter Hubi selaku Kepala Suku Nayak/Jayawijaya menambahkan ucapan terimakasih kepada Presiden dan Pemerintah Pusat :
“Kita harus beterimkasih kepada presiden Prabowo Subianto dan Pemerintah Pusat, Kami merasa dihargai, didukung, dan diperhatikan. Bantuan ini akan kami jaga dan manfaatkan sebaik-baiknya untuk memperkuat persatuan, membangun kerukunan, serta mendukung setiap program pemerintah bagi kesejahteraan masyarakat.”
Yoan Asso, sekretaris kerukunan Suku Nayak/Jayawijaya menyampaikan:
“Kami berkomitmen, sebagai masyarakat adat, untuk terus berperan aktif menjaga Papua Tengah tetap aman, damai, dan bersatu. Semoga kerja sama ini menjadi langkah besar menuju masa depan yang lebih baik bagi seluruh tanah dan rakyat Papua. Terima kasih, Tuhan memberkati kita semua.”
Acara ditutup dengan, pembacaan doa kemudian dilanjutkan pesan bersama:kerukunan adalah tiang kokoh rumah besar Papua Tengah — dan kedamaian adalah warisan yang harus dijaga selamanya.


























