Nabire, papua tengah papedanews.com Anggota Komisi III DPR Papua Tengah, Nataniel Tabuni, S.IP, menyatakan sikap tegas menolak keberadaan minuman keras (miras) di wilayah Provinsi Papua Tengah. Dalam rapat yang digelar bersama Komisi III DPR Papua Tengah, ia menegaskan bahwa miras bertentangan dengan ajaran gereja dan telah merusak moral generasi muda Papua.
“Saya orang gereja yang duduk di lembaga ini. Maka saya wajib memperjuangkan nilai-nilai yang sejalan dengan gereja,” tegas Nataniel.
Ia menyatakan keprihatinannya terhadap maraknya konsumsi miras di kalangan remaja, khususnya siswa SMP dan SMA. Menurutnya, hal ini telah berdampak besar terhadap masa depan anak-anak Papua yang kini banyak terjerumus dalam kenakalan remaja, putus sekolah, hingga kemiskinan.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Anak-anak SMP, SMA sekarang banyak yang rusak pikirannya. Bangku-bangku di pasar, di jalan, sudah dikuasai anak-anak muda yang mabuk. Ini akibat miras,” ujarnya.
Nataniel juga menyerukan agar seluruh elemen pemerintah dan gereja bersatu dalam memerangi peredaran miras. Ia mengingatkan bahwa sejak dulu gereja memiliki peran penting dalam pengawasan dan pelayanan masyarakat, sehingga pemerintah tidak bisa bekerja sendiri.
“Pemerintah harus bekerja sama dengan gereja dalam mengontrol program pelayanan masyarakat. Tidak bisa jalan sendiri,” katanya.
Lebih lanjut, ia memperingatkan bahwa jika tidak ada tindakan tegas dari pemerintah dalam waktu dekat, dirinya sebagai wakil rakyat sekaligus representasi gereja akan memobilisasi massa untuk melakukan aksi pemusnahan terhadap tempat-tempat penjualan miras.
“Kalau tidak ada tindakan, saya akan pimpin aksi bersama pemuda dan gereja. Kami siap turun dan musnahkan tempat-tempat jual miras, seperti yang sudah dilakukan pemuda kemarin di Taman Pusat. Kami akan bakar,” tegasnya.
Pernyataan ini memperkuat sikap Komisi III DPR Papua Tengah yang secara kolektif mendukung pelarangan dan pemberantasan miras di wilayah tersebut, mengingat dampak sosial dan moral yang ditimbulkan sangat meresahkan masyarakat.
Papedanews