Nabire, Papua Tengah papedanews.com Publik Nabire kembali dibuat kecewa. Janji manis yang diumbar oleh Dinas Perhubungan Provinsi Papua Tengah dan pihak maskapai Batik Air bahwa penerbangan perdana ke Nabire akan dimulai pada 17 Agustus lalu ternyata hanya omong kosong belaka. Hingga hari ini, jangankan pesawat, bahkan kepastian pun tak pernah terdengar.
Dony salah satu grup papedanews menayangkan Masyarakat yang menaruh harapan besar terhadap janji tersebut merasa dibohongi secara terang-terangan. Apalagi, momentum 17 Agustus yang mestinya jadi kado kemerdekaan berubah jadi kado kekecewaan akibat ulah pejabat dan maskapai yang hanya pandai berjanji.
ADVERTISEMENT
.
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ironisnya, sampai berita ini diturunkan, tak ada satu pun klarifikasi resmi dari Dinas Perhubungan Provinsi Papua Tengah. Publik seolah dipaksa menerima kebohongan tanpa penjelasan, tanpa kepastian, dan tanpa rasa tanggung jawab.
Lebih parah lagi, keresahan ini kian nyata di ruang publik. Anggota grup media Papadenews berulang kali mempertanyakan kepastian operasional Batik Air di Nabire, namun jawaban dari pihak Dishub maupun maskapai tetap nihil. Pertanyaan masyarakat terus menggantung, sementara pejabat yang seharusnya menjawab justru memilih diam.
Pertanyaan besar kini menggema:
Apakah janji ini memang hanya akal-akalan untuk meredam keresahan publik?
Atau memang Dishub dan Batik Air sengaja memainkan harapan masyarakat demi kepentingan tertentu?
Selian itu Anggota grup pepedanews. Dony menambahkan dalam komentarnya publik Nabire tidak butuh janji kosong. Yang dibutuhkan adalah aksi nyata dan kepastian layanan transportasi udara yang selama ini menjadi kebutuhan vital masyarakat Papua Tengah.
Jika Dishub Provinsi Papua Tengah terus bungkam, maka wajar bila publik menilai bahwa lembaga ini telah gagal total menjalankan tugasnya sebagai regulator dan pengawas transportasi. Janji yang diumbar tanpa bukti tak lebih dari bentuk pelecehan terhadap hak masyarakat untuk mendapatkan pelayanan yang layak.
Hingga berita ini ditulis dinas perhubungan provinsi Papua Tengah belum memberikan keterangan resmi


























