Nabire Papua Tengah papedanews.com Dalam duka yang belum reda, keluarga kecil di Nabire menunjukkan kekuatan yang luar biasa: keberanian menuntut keadilan untuk buah hati mereka. E.T., bocah berseragam SD yang ditemukan tak bernyawa di Pantai PLTMG Kalibobo, menjadi simbol bahwa setiap anak berhak atas perlindungan dan keadilan. Hari ini, Senin (4/8), keluarga korban secara resmi melaporkan kasus tersebut ke Polres Nabire.
Laporan dibuat langsung di ruang SPKT Polres Nabire dengan suasana penuh haru. Mereka tidak sendiri. Hadir mendampingi, Anggota DPRK Nabire Komisi A, Priskila Dina Misiro, S.Pi, yang menyatakan bahwa pendampingan ini adalah bentuk tanggung jawab moral lembaga legislatif terhadap perlindungan anak di wilayah Papua Tengah.
ADVERTISEMENT
.
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Saya hadir sebagai wakil rakyat, dan sebagai ibu juga. Ini bukan sekadar laporan, ini adalah suara keadilan dari seorang ibu yang kehilangan. Komisi A akan mengawal kasus ini,” ujar Priskila.
Ia juga menyampaikan terima kasih atas respons cepat pihak kepolisian. Harapannya, pelaku segera tertangkap dan dihukum setimpal.
“Ini soal nyawa anak kecil. Tidak ada kompromi untuk kekerasan terhadap anak,” tegasnya.
Suara paling dalam datang dari Ida Ukago, ibunda korban, yang menyampaikan langsung isi hatinya kepada wartawan. Dengan nada lirih dan mata yang sembab, Ida menceritakan betapa keluarga berjuang mencari anaknya sejak tanggal 22 Juli.
“Kami sudah berusaha mencari sejak hari pertama. Tapi Tuhan izinkan kami menemukannya dalam keadaan yang tidak kami harapkan,” ungkapnya dengan suara terbata.
Jenazah E.T. ditemukan pada Sabtu (2/8) dalam kondisi mengenaskan. Ida dan keluarga menegaskan bahwa mereka tidak akan tinggal diam.
“Kami tidak terima. Ini bukan kecelakaan biasa. Ini pembunuhan yang sangat kejam. Kami ingin pelaku ditangkap dan dihukum. Kami percaya polisi mampu membuktikan keadilan,” lanjutnya.
Meski dihantam kehilangan, Ida memilih untuk tidak tenggelam dalam dendam. Ia menyerahkan proses sepenuhnya kepada hukum dan kehendak Tuhan.
“Kami serahkan semuanya pada Tuhan. Semoga polisi diberi kekuatan dan kelancaran agar kasus ini tidak berhenti di sini. Jangan ada lagi anak-anak lain yang mengalami hal serupa,” katanya.
Di akhir pernyataannya, Ida mengajak seluruh masyarakat untuk ikut mendoakan kelancaran proses hukum dan penegakan keadilan.
“Kami mohon doa, dari siapa pun yang mendengar kabar ini. Doakan agar pelaku cepat ditangkap dan diberi efek jera. Cukup anak saya yang menjadi korban,” tutupnya


























