Intan jaya Papua Tengah papedanews.com Konflik bersenjata yang berkepanjangan antara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB)/Organisasi Papua Merdeka (OPM) dengan TNI/Polri di Kabupaten Intan Jaya, Provinsi Papua Tengah, kembali merenggut korban jiwa warga sipil. Rabu (21/6/2025) dini hari, 3 warga sipil tewas dalam insiden penembakan di wilayah tersebut
Hal tersebut di sampaikan LAURENSIUS ZONGGONAU,SH.,M.IP, putra asli intan jaya saat di temui Awak media papedanews di kediaman nya
Laurensius Zonggonau meminta kedua pihak segera menghentikan ekskalasi kekerasan dan menarik pasukan guna mencegah jatuhnya lebih banyak korban
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
PENOLAKAN TERHADAP KEKERASAN BERKEPANJANGAN
Sebagai putra Intan Jaya yang mengenyam pendidikan tinggi, kami menolak segala bentuk kekerasan yang telah Menjadikan warga sipil sebagai korban utama dan Melumpuhkan sistem pendidikan 47 sekolah terpaksa tutup Menciptakan krisis kemanusiaan 1.257 warga mengungsi per Juni 2024
Selain itu Laurensius Zonggonau meminta tuntutan Segera hentikan operasi militer di Distrik Sugapa,distrik Hitadipa dan distrik yang lain dan segara menarik pasukan non-organik dari wilayah adat Intan Jaya ujarnya
Laurensius Zonggonau menambahkan Pelanggaran Konstitusi Operasi militer yang masif bertentangan dengan UUD 1945 Pasal 28H (hak rasa aman) UU No. 39/1999 tentang HAM, dan Kegagalan Otonomi Khusus Dana Otsus Rp138 triliun (2002-2024) tidak menyentuh akar konflik tidak ada pengadilan ham dan Tidak ada rekonsiliasi nasional tambah nya
Ia berharap Presiden Prabowo, Kapolri, dan Panglima TNI segera mengevaluasi dan menarik pasukan keamanan dari wilayah konflik.
“Tarik aparat yang berlebihan agar warga bisa hidup tenang dan pembangunan bisa berjalan,” pungkasnya.
#PapuaButuhSolusi #HentikanKekerasan #ZonggonauUntukPapua
Papedanews