Limbah Tambang Rugikan Petani Kampung Biha: Irigasi Tersumbat, Sawah Gagal Panen, Dan Ikan Tak Tumbuh

- Penulis

Jumat, 11 April 2025 - 09:43

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Nabire- papua Tengah, Papedanews.com- Keluhan keras datang dari para petani Kampung Biha, Distrik Makimi, Kabupaten Nabire, Papua Tengah, terkait dampak serius aktivitas pertambangan yang dilakukan oleh PT Kristalin. Warga mengungkapkan, sejak beroperasinya tambang tersebut, saluran irigasi yang dulunya lancar kini tertutup lumpur, menyebabkan kerusakan besar pada lahan pertanian dan perikanan masyarakat.

Menurut keterangan warga, parit-parit yang menjadi jalur utama pengairan sawah kini penuh lumpur akibat limpasan limbah dari kegiatan pendulangan emas. Akibatnya, sawah yang selama ini menjadi sumber penghidupan utama warga tak lagi dapat ditanami secara normal.

“Air tidak bisa mengalir. Saluran irigasi dipenuhi lumpur dari limbah tambang. Petani jadi kesulitan menggarap sawah. Tanaman padi semuanya menguning dan rata-rata gagal panen,” ujar salah satu warga, yang juga merupakan petani pembibitan ikan.

ADVERTISEMENT

ads.

SCROLL TO RESUME CONTENT

Tak hanya pertanian, sektor perikanan juga terdampak parah. “Dulu tiga sampai empat bulan sudah bisa panen ikan. Sekarang sudah satu tahun lebih, ikan tidak juga berkembang. Badannya kecil, cuma kepalanya yang besar. Itu karena airnya sudah tercemar limbah,” ungkapnya.

Warga mengaku sudah pernah mengajukan keluhan kepada perusahaan tambang terkait. “Katanya mau bersihkan saluran irigasi, tapi kenyataannya hanya dibersihkan di bendungan saja. Sementara saluran ke sawah tidak disentuh. Lumpurnya tetap menumpuk,” tambahnya.

Situasi ini bukan hanya dirasakan di Kampung Biha saja, tetapi juga menyebar hingga ke legari SP 2 dan wilayah Legari SP Lainya, Kerusakan menyeluruh ini membuat masyarakat semakin tertekan.

Baca Juga:  BIADAP: modus penipuan mengatasnamakan Kapolres Nabire

Warga Mendesak Pemerintah Turun Tangan

Ketua RW 02 Kampung Biha, Jalan Krakatau RT 003/RW 002 Dusun 2, bersama para RT, menyatakan bahwa masyarakat sudah sangat menderita akibat dampak tambang ini. Mereka mendesak pemerintah kabupaten dan provinsi untuk turun langsung ke lapangan, melihat kondisi nyata, dan segera mengambil tindakan.

“Masyarakat ingin hidup seperti dulu, sebelum ada tambang. Kami bisa sejahtera lewat pertanian dan perikanan. Sekarang semua rusak. Harapan kami, pemerintah benar-benar hadir untuk menyelamatkan rakyatnya,” tegasnya.

Masyarakat juga mengingatkan bahwa keberlangsungan pangan sangat bergantung pada petani. “Kalau tidak ada petani, siapa yang sediakan makanan untuk para pegawai dan pejabat?” ucapnya dengan nada getir.

Tuntutan Warga :

1. Pemerintah kabupaten dan provinsi turun langsung memeriksa dampak limbah di lapangan.
2. PT Kristalin bertanggung jawab secara penuh atas kerusakan irigasi dan lingkungan.
3. Pembersihan saluran irigasi secara menyeluruh, bukan hanya di bendungan.
4. Pemulihan lingkungan agar masyarakat bisa kembali bertani dan membudidaya ikan seperti sediakala.

Hingga berita ini diterbitkan, belum ada keterangan resmi dari pihak perusahaan tambang PT Kristalin terkait keluhan masyarakat Kampung Biha.

Kondisi ini menunjukkan pentingnya kontrol dan pengawasan terhadap aktivitas pertambangan agar tidak mengorbankan kehidupan dan masa depan masyarakat lokal. Pemerintah dan pihak terkait dituntut untuk tidak tinggal diam.

( papedanews )

Berita Terkait

Perdana Jadi Ketua BPWKKLR Muhamad Basry periode 2025-2030 di Papua Tengah Siap mendukung program pemerintah
Diduga Tak Dapat Japrem, Oknum Wartawan Angkat Isu 303
Proyek Listrik Mandek, Kepala Suku Yerisiam Gua Ancam Duduki PLN !! Jangan Biarkan Kami Hidup dalam Gelap
Berkedok visa Turis, Faktanya Gasak sumber Alam Papua, wakil ketua IV DPR Papua Tengah angkat bicara
Dinas Ketahanan Pangan Nabire Serahkan 1 Ton Beras, Dukung Yayasan Difabel Rawat Anak Papua
Pelantikan DPRP Papua Tengah, Wagub: Sumpah/Janji Adalah Tanggung Jawab Mulia
Panen Raya Perdana Korem 173/PVB, Wujud Nyata Dukungan Ketahanan Pangan
Mesak magai Terpilih Nahkodai KONI Kabupaten Nabire ,Siap Memajukan Koni Di Tingkat Nasional Maupun Internasional
Berita ini 23 kali dibaca

Berita Terkait

Minggu, 28 September 2025 - 08:07

Perdana Jadi Ketua BPWKKLR Muhamad Basry periode 2025-2030 di Papua Tengah Siap mendukung program pemerintah

Sabtu, 27 September 2025 - 12:22

Diduga Tak Dapat Japrem, Oknum Wartawan Angkat Isu 303

Kamis, 25 September 2025 - 05:27

Proyek Listrik Mandek, Kepala Suku Yerisiam Gua Ancam Duduki PLN !! Jangan Biarkan Kami Hidup dalam Gelap

Rabu, 24 September 2025 - 16:58

Berkedok visa Turis, Faktanya Gasak sumber Alam Papua, wakil ketua IV DPR Papua Tengah angkat bicara

Senin, 22 September 2025 - 05:36

Pelantikan DPRP Papua Tengah, Wagub: Sumpah/Janji Adalah Tanggung Jawab Mulia

Sabtu, 20 September 2025 - 12:11

Panen Raya Perdana Korem 173/PVB, Wujud Nyata Dukungan Ketahanan Pangan

Jumat, 19 September 2025 - 13:35

Mesak magai Terpilih Nahkodai KONI Kabupaten Nabire ,Siap Memajukan Koni Di Tingkat Nasional Maupun Internasional

Jumat, 19 September 2025 - 13:31

Mesak magai terpilih Nahkodai KONI Kabupaten Nabire ,Siap Memajukan Koni Di Tingkat Nasional Maupun Internasional

Berita Terbaru

Artikel

Diduga Tak Dapat Japrem, Oknum Wartawan Angkat Isu 303

Sabtu, 27 Sep 2025 - 12:22