Papua Tengah, Papedanews.com-
Gubernur Papua Tengah, Meki Fritz Nawipa, S.H., menyoroti kondisi Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) di wilayahnya dalam kunjungan yang bertepatan dengan Hari Raya Nyepi dan menjelang Idul Fitri. Ia menegaskan bahwa meskipun Lapas merupakan institusi vertikal, para warga binaan tetap bagian dari masyarakat Papua Tengah yang membutuhkan perhatian dan pembinaan yang layak.
Dalam dialog dengan warga binaan, Gubernur mengungkapkan keprihatinannya terhadap kondisi Lapas yang mengalami kelebihan kapasitas serta masih bercampurnya anak-anak dengan narapidana dewasa. “Anak-anak harus mendapatkan lingkungan yang lebih kondusif untuk tumbuh dan berkembang,” ujarnya.
Gubernur juga menyoroti pentingnya akses bantuan hukum bagi warga binaan serta mendorong keterlibatan anak-anak asli Papua di bidang hukum. “Kita perlu lebih banyak anak Papua yang bergerak di bidang hukum untuk membantu mereka yang membutuhkan,” tambahnya.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Sebagai langkah pembinaan, pemerintah telah menyiapkan program pelatihan pertanian dan peternakan untuk meningkatkan kemandirian warga binaan setelah bebas. Saat ini, Lapas telah memiliki kandang peternakan dan menunggu distribusi bibit. “Kami ingin warga binaan memiliki keterampilan yang dapat mereka manfaatkan setelah keluar dari Lapas,” kata Gubernur.
Selain itu, ia juga menyinggung pelaksanaan Liga 4 di Papua Tengah dan mengkritik keputusan ASPROF yang menunjuk Ketua dari DKI Jakarta, seolah mengabaikan potensi lokal. “Talenta lokal kita juga mampu mengembangkan sepak bola di daerah ini,” tegasnya.
Sebagai solusi jangka panjang, Gubernur bersama pemerintah daerah tengah mempertimbangkan pembangunan Lapas baru atau penyesuaian fasilitas agar lebih layak. “Kami akan terus berupaya menciptakan sistem pemasyarakatan yang lebih manusiawi dan berorientasi pada pembinaan,” tutupnya.
( papedanews )