Nabire Papua Tengah papedanews.com Wakil Gubernur Papua Tengah, Deinas Geley, S.Sos., M.Si menegaskan bahwa arus modernisasi menjadi tantangan serius yang berpotensi mengikis nilai-nilai budaya lokal. Karena itu, ia mendorong langkah berani untuk menjaga dan melestarikan kebudayaan di Papua Tengah.
Hal itu disampaikan Geley saat mengunjungi stand dari delapan kabupaten dalam Festival Budaya Pelajar Papua Tengah yang berlangsung di halaman Kantor Gubernur, Bandara Lama, Distrik Nabire, Jumat (5/9/2025).
ADVERTISEMENT
.
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Budaya adalah jati diri dan identitas kita yang tidak boleh hilang. Saya bersama Pak Gubernur berkomitmen untuk terus membuka ruang-ruang budaya seperti festival ini setiap tahun,” ujar Geley.
Menurutnya, festival perdana ini menjadi momentum sejarah yang akan dikenang oleh generasi mendatang. Ia memberikan apresiasi kepada pelajar SMA/SMK dari delapan kabupaten yang tampil membawakan ragam budaya daerahnya.
“Hadiah hanya sementara, tetapi budaya akan terus diwariskan dari generasi ke generasi. Festival ini bukan soal juara, tapi bagaimana kita melestarikan budaya Papua Tengah,” tegasnya.
Geley menambahkan, tahun depan pihaknya berencana menyiapkan lokasi khusus untuk pameran budaya, mirip konsep Anjungan Expo Waena yang pernah ada di Provinsi Papua. Dengan demikian, setiap kabupaten dapat menghadirkan stand budaya masing-masing secara berkelanjutan.
Ia juga menyoroti pemekaran wilayah yang kerap membuat bahasa dan tradisi perlahan terlupakan. “Zaman dulu kita masih bisa berbahasa daerah, tapi anak-anak sekarang belum tentu. Karena itu ruang kebudayaan seperti ini penting agar generasi muda mengenal identitasnya,” kata Wagub.
Festival Budaya Pelajar ini, lanjut Geley, juga menjadi sarana mempertemukan pelajar dari berbagai kabupaten sehingga dapat saling mengenal dan menghargai keberagaman budaya Papua Tengah.


























