Papedanews.com-Nabire,
Pemungutan Suara Ulang (PSU) di TPS 9 Siriwini pada Rabu, 4 Desember 2024, mengungkap indikasi kecurangan dalam pemilihan sebelumnya. Dari total 614 undangan yang sebelumnya seluruhnya digunakan pada pemilihan awal tanggal 27 November 2024, hanya 224 undangan yang terpakai saat PSU, sementara 390 undangan lainnya hangus. Fakta ini menimbulkan pertanyaan besar tentang integritas pemilihan awal.selasa/3/12/2024.
Pada pemilihan awal, pasangan calon nomor urut dua unggul jauh dengan dukungan yang signifikan. Namun, hasil itu diduga kuat dipengaruhi oleh keterlibatan oknum penyelenggara, termasuk PPS dan KPPS, yang menjadi bagian dari tim sukses kandidat tersebut. Situasi berubah drastis saat perhatian masyarakat meningkat, memaksa penyelenggara untuk menjalankan PSU dengan lebih transparan.
Partisipasi Masyarakat sebagai Kunci
Kesadaran dan tekanan dari warga Siriwini menjadi faktor penentu dalam mengungkap kecurangan. Dukungan masyarakat untuk memastikan kejujuran dan keadilan dalam pemilu membuktikan bahwa mereka tidak tinggal diam menghadapi dugaan manipulasi. “Kami tidak ingin Nabire kembali dikuasai oleh kecurangan. PSU ini adalah bukti bahwa kami ingin perubahan,” ujar salah seorang warga yang hadir di TPS.
Bukti Kecurangan Terungkap
Perbedaan signifikan antara jumlah undangan yang digunakan pada dua pemilihan ini menjadi bukti nyata adanya dugaan mobilisasi massa ilegal pada pemilihan awal. Ketua Panitia Pemilihan Distrik Siriwini, yang enggan disebutkan namanya, menyebutkan bahwa mereka akan melakukan investigasi lebih lanjut terhadap keterlibatan pihak-pihak terkait.
Hasil PSU dan Pesan Demokrasi
Hasil PSU kali ini mencerminkan suara masyarakat yang sesungguhnya. Pasangan nomor urut satu, yang pada pemilihan awal kalah jauh, berhasil memperoleh dukungan signifikan. Hal ini menunjukkan adanya pergeseran kesadaran politik di kalangan warga.
Momen ini menjadi tonggak penting bagi masyarakat Nabire untuk menunjukkan bahwa demokrasi harus berjalan tanpa intimidasi dan manipulasi. “Kecurangan tidak akan bertahan lama jika masyarakat bersatu menjaga integritas pemilu,” kata salah seorang pengamat politik lokal.
Dengan berakhirnya PSU di TPS 9 Siriwini, masyarakat berharap penyelenggara pemilu dapat mengambil pelajaran penting untuk menjaga kepercayaan publik dan mengutamakan keadilan dalam setiap proses pemilu ke depan.
PapedaNews.com