PAPUA TENGAH
Nabire papedanews.com , Dewan Adat Papua menggelar Diskusi Publik bersama generasi muda Nabire di Aula Kantor Kesbangpol Kabupaten Nabire, Jalan Pepera, Kelurahan Karang Mulia, Distrik Nabire, Papua Tengah. Kegiatan yang berlangsung sejak pukul 16.07 hingga 18.03 WIT ini mengusung tema “Mendorong Partisipasi Aktif Generasi Muda dalam Pembangunan Nasional dengan Mindset Produktif.” 23 Oktober 2025
ADVERTISEMENT
.
SCROLL TO RESUME CONTENT
Acara ini dipimpin langsung oleh John Wayar, Ketua Dewan Adat Kabupaten Nabire, serta diikuti sekitar 30 peserta dari kalangan tokoh adat, tokoh perempuan, dan perwakilan pemuda. Hadir pula Akon Ferry Yawan, S.H., Kepala Kesbangpol Kabupaten Nabire; Oktovina Woromboni, Ketua Aliansi Perempuan Nabire; dan Yohana Matini, Sekretaris Dewan Adat Kabupaten Nabire.
Dalam sambutannya, John Wayar menegaskan pentingnya ruang diskusi publik sebagai wadah menyalurkan aspirasi masyarakat, khususnya generasi muda.
“Diskusi ini penting untuk kita semua, karena menyangkut pembangunan Indonesia menuju 2045. Aspirasi masyarakat harus ditampung dengan sungguh-sungguh agar dapat diteruskan kepada pemerintah pusat,” ujarnya.
John menambahkan, Dewan Adat siap menjadi jembatan antara masyarakat dengan pemerintah dalam memperjuangkan kepentingan lokal, khususnya di wilayah pesisir dan pegunungan Kabupaten Nabire.
Sementara itu, Oktovina Woromboni, Ketua Aliansi Perempuan Nabire, menyoroti pentingnya peran masyarakat adat dalam menjaga nilai budaya serta mendukung pembangunan berkelanjutan.
“Aspirasi masyarakat adat harus terus diperjuangkan agar tidak hanya terdengar, tetapi juga diimplementasikan. Kami juga berterima kasih atas dukungan pemerintah daerah terhadap enam suku besar yang ada di Nabire,” ungkapnya.
Dalam kesempatan yang sama, Akon Ferry Yawan, S.H., selaku Kepala Kesbangpol Kabupaten Nabire, menekankan pentingnya menjaga kerukunan antar-suku di wilayah pesisir dan pegunungan.
“Tidak boleh ada perpecahan antara suku gunung dan pesisir. Kita semua bagian dari masyarakat Nabire yang harus saling menghormati. Mari bersinergi dan maju bersama demi kepentingan generasi masa depan,” tegasnya.
Diskusi yang berlangsung hangat itu juga diisi dengan sesi tanya jawab dan penyampaian gagasan dari para tokoh muda Nabire. Salah satu peserta, Sayori, menyampaikan pandangannya bahwa pemuda harus berani memimpikan masa depan yang lebih baik melalui kerja keras dan kreativitas.
“Kita perlu memanfaatkan potensi laut dan darat untuk kemajuan ekonomi masyarakat. Pemuda harus mampu mengambil posisi strategis dalam pemerintahan agar bisa membawa perubahan nyata,” katanya.
Dalam penjelasan lanjutan, Akon Ferry Yawan juga menegaskan pentingnya penataan batas wilayah dan kesiapan administratif Nabire sebagai calon pusat pemerintahan Provinsi Papua Tengah. Menurutnya, kajian komprehensif dan dukungan masyarakat menjadi faktor utama dalam mewujudkan rencana tersebut.
Perwakilan tokoh pemuda lainnya menambahkan bahwa kualitas kepemimpinan menjadi kunci kemajuan daerah. Mereka menilai, penting adanya standar dan kriteria bagi calon pemimpin yang mampu membina serta memotivasi masyarakat menuju arah pembangunan yang lebih terarah dan berkelanjutan.
Menutup kegiatan, John Wayar menyampaikan apresiasi kepada seluruh peserta yang telah berpartisipasi aktif dalam diskusi publik tersebut. Ia berharap kegiatan serupa dapat terus dilaksanakan secara rutin agar menjadi ruang komunikasi antara pemerintah, masyarakat adat, dan generasi muda Nabire.
“Mari kita ubah mindset dari konsumtif menjadi produktif. Hanya dengan semangat kebersamaan, Nabire dapat menjadi daerah yang maju, mandiri, dan berdaya saing,” pungkasnya.
Selain diskusi, kegiatan tersebut juga diisi dengan pembagian 35 paket sembako kepada masyarakat yang hadir.
Langkah ini merupakan bentuk kepedulian sosial Dewan Adat Papua terhadap warga sekitar, terutama untuk membantu meringankan kebutuhan pokok masyarakat


























