Puncak Jaya, Papedanews.com-
Konflik pemilihan kepala daerah (Pilkada) di Kabupaten Puncak Jaya kembali memanas. Bentrokan antara pendukung dua pasangan calon pada tanggal 4 dan 5 April 2025 menyebabkan sedikitnya empat orang meninggal dunia, puluhan lainnya luka-luka akibat terkena panah, serta ribuan rumah warga dilaporkan terbakar,minggu/6/4/2025.
Kekerasan ini terjadi meskipun sebelumnya telah dilakukan upaya mediasi dan penandatanganan pernyataan perdamaian antara kedua kubu di Kantor Gubernur Papua Tengah, yang difasilitasi oleh Gubernur Provinsi Papua Tengah bersama aparat keamanan TNI dan POLRI.
Menyikapi situasi ini, Anggota DPRK Kabupaten Puncak Jaya dari Fraksi PDIP, Weki Kogoya, S.AN, mengeluarkan pernyataan resmi yang mewakili masyarakat. Ia menyampaikan permohonan maaf kepada jajaran pemerintah dan aparat keamanan atas tindakan anarkis yang terjadi, serta mendesak pengamanan segera dari aparat gabungan.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kami mohon dengan hormat agar mulai hari Senin, 7 April 2025, dilakukan pengamanan secara besar-besaran oleh aparat gabungan TNI dan POLRI. Saat ini, indikasi rencana konflik susulan telah kami terima dari masyarakat. Kami tidak ingin ada korban lagi,” ujar Weki Kogoya dalam pernyataannya.
Ia juga mengimbau agar kedua pasangan calon kepala daerah dan tim sukses masing-masing segera duduk bersama untuk menyepakati perdamaian secara adat, demi memulihkan ketenangan dan aktivitas masyarakat.
Pernyataan tersebut ditujukan langsung kepada Gubernur dan Wakil Gubernur Papua Tengah, KAPOLDA, PANGDAM, Ketua DPR Papua Tengah dan jajarannya, Ketua MRP, Penjabat Bupati Puncak Jaya, DPRK Kabupaten Puncak Jaya, serta kedua pasangan calon.
“Ini adalah seruan demi keselamatan rakyat Puncak Jaya. Kami ingin hidup damai dan tenang, dan kami tidak mau ada pertumpahan darah lagi,” tegasnya.
Situasi keamanan di Puncak Jaya saat ini masih tegang. Masyarakat berharap pemerintah dan aparat keamanan segera mengambil tindakan cepat untuk mencegah konflik yang lebih luas.
( papedanews )