Nabire Papua Tengah papedanews.com Polres Nabire menggelar apel persiapan pengamanan harkamtibmas jelang potensi aksi unjuk rasa yang diperkirakan berlangsung pada 1–5 September 2025.
Apel tersebut dipimpin langsung Kapolres Nabire, AKBP Samuel Tatiratu di Mapolres, Minggu (32/8/2025).
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Dalam arahannya, Kapolres menegaskan bahwa pengamanan dilakukan secara maksimal untuk mencegah kericuhan serupa yang terjadi di beberapa kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Makassar, Sorong, dan Manokwari.
“Kita semua berdoa dan berusaha agar hal-hal yang terjadi di luar sana tidak perlu terjadi di Kabupaten Nabire yang kita cintai ini,” ujar AKBP Samuel.
Kapolres menjelaskan, terdapat tiga isu utama yang menjadi perhatian kepolisian:
Seruan aksi demo 1 September terkait tuntutan pembebasan empat tahanan di Sorong.
Isu Papua Merdeka (Free West Papua).Aktivitas kelompok mahasiswa Cipayun Plus.
Menurutnya, dinamika lapangan harus diantisipasi sejak dini agar tidak berkembang menjadi aksi anarkis.Polres Nabire menyiapkan tiga jenis sistem pengamanan (Sispam), yakni:
Sispam Kota → menjaga titik-titik strategis dan jalur masuk Nabire.
Sispam Mako → pengamanan markas TNI-Polri serta kantor pemerintahan.
Sispam Asrama → pengamanan asrama aparat dan keluarga.
“Kenapa kita siapkan tiga skema ini? Karena di lapangan seringkali ada penyusup yang memanfaatkan aksi demo untuk melakukan pengrusakan bahkan pembakaran,” tegas Kapolres.
Selain itu, pasukan patroli gabungan TNI-Polri juga disiapkan untuk mengantisipasi pergeseran massa di beberapa titik.
800 Personel Disiagakan
AKBP Samuel mengungkapkan, Polres Nabire akan mengerahkan hingga 800 personel gabungan yang terdiri dari Polri, TNI, Satpol PP, dan dukungan personel dari tingkat provinsi.
“Kita lebih baik menyiapkan pasukan secara maksimal daripada terlambat mengantisipasi di lapangan. Saya akan turun langsung untuk memastikan tahapan pengamanan berjalan sesuai prosedur,” katanya.
Kapolres menekankan bahwa aparat akan bertindak tegas dan terukur bila aksi berubah menjadi anarkis dan membahayakan keselamatan masyarakat maupun petugas.
Dukungan Penuh Pemerintah Daerah
Dalam rapat koordinasi bersama Gubernur Papua Tengah, Sekda, Danrem, Kapolda, Kabinda, dan tokoh masyarakat, disepakati bahwa pemerintah mendukung penuh langkah pengamanan Polres Nabire.
“Intinya, bagaimana kita menyiapkan pengamanan agar hal-hal yang terjadi di kota lain tidak boleh terjadi di Nabire,” tegas Kapolres.
Ia juga menegaskan bahwa pemerintah daerah menjamin aktivitas masyarakat, perkantoran, dan pendidikan tetap berjalan normal selama periode 1–5 September.
Di akhir arahannya, Kapolres mengingatkan personel agar selalu menjaga sikap di lapangan serta bertindak sesuai aturan.
“Jaga kata-katamu, jaga tanganmu, jaga langkahmu, dan jaga hatimu. Kita berharap semua pihak tetap tenang dan tidak mudah terprovokasi. Mari bersama menjaga Nabire agar tetap aman,” pungkasnya