Nabire, Papedanews.com-
Pemungutan Suara Ulang (PSU) di TPS 11 Siriwini, Nabire, pada Rabu, 4 Desember 2024, kembali diwarnai insiden yang mencederai semangat demokrasi. Di tengah pelaksanaan PSU kedua, seorang anggota KPPS dilaporkan memukul saksi pasangan calon nomor urut satu di dalam TPS. Insiden tersebut telah dilaporkan ke pihak kepolisian oleh keluarga korban, meskipun tindakan lebih lanjut dari pihak kepolisian masih menunggu selesai perhitungan suara.
Selain tindakan anarkis tersebut, keributan juga terjadi akibat ketidakpuasan warga terhadap petugas TPS. Pada PSU pertama sebelumnya, telah ada kesepakatan bahwa jika PSU kedua dilakukan, petugas PPS dan KPPS akan diganti. Namun, saat PSU kedua berlangsung, petugas lama masih bertugas, memicu protes dari pemilih.
Situasi memanas ketika aparat kepolisian memberikan respons dengan melepaskan tembakan peringatan. Bunyi tembakan terdengar hingga ke rumah-rumah sekitar TPS, menambah ketegangan di wilayah tersebut. Salah seorang warga, Paula Pakage, yang merekam kejadian ini, dilaporkan dipaksa oleh aparat untuk dibawa ke Polres Nabire.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Insiden-insiden ini mencerminkan wajah demokrasi yang terkesan arogan dan jauh dari nilai-nilai keadilan. Kecurangan dan konflik di TPS 11 Siriwini menambah panjang daftar permasalahan Pilkada Nabire yang diduga sarat dengan pelanggaran bersifat Terstruktur, Sistematis, dan Masif (TSM). Jika situasi ini tidak ditangani dengan serius, besar kemungkinan Pilkada Nabire akan menuju Pemungutan Suara Ulang (PSU) di seluruh kabupaten, seperti yang sebelumnya terjadi di Kabupaten Jayawijaya, Wamena.
Di Wamena, tiga anggota komisioner KPU dicopot dari jabatannya setelah terbukti melakukan pelanggaran, dan Pilkada di sana harus diulang secara total. Kasus Nabire mengindikasikan skenario serupa, di mana keadilan pemilu hanya bisa ditegakkan melalui langkah tegas terhadap pelaku pelanggaran.
Demokrasi semestinya menjadi ajang ekspresi kebebasan rakyat, bukan alat untuk membungkam suara-suara yang berbeda. Upaya untuk menegakkan keadilan Pilkada Nabire harus menjadi prioritas semua pihak, demi masa depan yang lebih baik bagi kabupaten ini.
( Papedanews )