Pemilik Lahan Palang Puskesmas Yaro, 19 Tahun Tak Diganti Rugi: “Kami Butuh Kepastian, Bukan Janji palsu

- Penulis

Kamis, 7 Agustus 2025 - 10:05

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Nabire, Papua Tengah papedanews.com Ketika keadilan ditunda terlalu lama, kepercayaan masyarakat pun ikut terkikis. Di tengah upaya membangun sistem kesehatan yang merata, justru persoalan dasar seperti hak atas lahan sering kali diabaikan. Inilah yang terjadi di UPTD Puskesmas Yaro, Distrik Yaro, Kabupaten Nabire, yang sejak awal pekan ini sempat dipalang oleh pemilik lahan, Yosepa Yoani, akibat belum adanya penyelesaian pembayaran ganti rugi sejak tahun 2006.

Pihak puskesmas mengaku tidak memiliki wewenang dalam urusan administratif tersebut dan hanya menjalankan tugas pelayanan kesehatan kepada masyarakat. “Kami tidak ingin ada kesalahpahaman. Kami hanya ditugaskan untuk melayani. Karena itu kami ingin tahu langsung dari pihak ibu, supaya kami tidak salah bicara ketika masyarakat bertanya,” ujar perwakilan Puskesmas Yaro dalam pertemuan terbuka yang digelar di lokasi.

Situasi ini sempat membuat tenaga kesehatan panik dan ragu melanjutkan pelayanan. Namun, demi kepentingan masyarakat, mereka tetap membuka layanan, sambil menunggu kejelasan dari pemerintah. Dalam ketidakpastian, tugas pelayanan adalah bentuk pengabdian yang paling jujur. Mereka bekerja bukan hanya dengan keahlian, tetapi juga dengan keberanian dan empati.

ADVERTISEMENT

ads.

SCROLL TO RESUME CONTENT

Sementara itu, Yosepa Yoani menjelaskan bahwa lahan tempat Puskesmas berdiri diserahkan secara sukarela pada tahun 2006, dengan harapan ada keadilan dan peluang bagi keluarganya. Namun hingga saat ini, tidak ada penyelesaian, tidak ada komunikasi yang memadai, dan tidak ada kompensasi yang diberikan.

Baca Juga:  Kalapas Nabire Perkuat Pengawasan Dan Pembinaan Pasca Kasus Narkoba

“Saya bersihkan lahan ini sendiri, saya siapkan semuanya. Tapi sampai hari ini, tidak ada ganti rugi, tidak ada ucapan terima kasih. Ini bukan soal materi semata, ini soal penghargaan atas hak dan perjuangan. Saya sudah tunggu 19 tahun. Saya tidak bisa tunggu lagi,” tegas Yosepa dengan suara lantang.

Ia meminta pemerintah segera memberikan kepastian dalam dua hari ke depan. Jika tidak, ia akan mengambil langkah lanjutan sesuai haknya sebagai pemilik lahan, termasuk kemungkinan pemalangan ulang terhadap fasilitas kesehatan tersebut.

Jangan Biarkan Rakyat Kecil Terus Menunggu

Kejadian ini menjadi pengingat keras bahwa pembangunan tak boleh berdiri di atas pengabaian. Negara yang adil bukan hanya membangun fasilitas, tapi juga menghormati hak rakyat kecil yang menjadi fondasinya. Konflik lahan ini harus menjadi momentum bagi pemerintah Kabupaten Nabire dan Dinas Kesehatan Papua Tengah untuk segera hadir dan menyelesaikan sengketa secara adil, transparan, dan manusiawi.

berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari Pemerintah Kabupaten Nabire terkait langkah penyelesaian atas tuntutan pemilik lahan tersebut.

 

Papedanews

Berita Terkait

Dewan Adat Papua Gelar Diskusi Publik di Nabire: Dorong Generasi Muda Ubah Mindset dan Bagikan 35 Paket Sembako
Isu Ledis di Bawah Umur di Lokalisasi Barak Dua Nabire, Pengelola Bantah dan Polisi Belum Terima Laporan Resmi
Syukuran dan Sosialisasi Kepala Suku Meepago Wujudkan Sinergi Adat, Pemerintah, dan Aparat di Papua Tengah
Pelantikan Kepala Suku 8 Kabupaten Meepago Jadi Momentum Persaudaraan dan Perdamaian di Tanah Meepago*
Tidak dapat pembagian proyek pekerjaan kontraktor pengusaha Orang Asli Papua (OAP). meluapkan kekecewaan terhadap kebijakan pemprov, kenapa hanya tim sukses
Wakil ketua III DPRPT kecam aksi pembakaran mahkota cendrawasih , ini bentuk pelecehan terhadap masyarakat Papua
Ketua PCNU Nabire: Santri Harus Cinta NKRI dan Siap Jadi Pemimpin Bangsa
Tak butuh waktu lama , polres nabire berhasil ungkap kasus curanmor
Berita ini 99 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 23 Oktober 2025 - 11:28

Dewan Adat Papua Gelar Diskusi Publik di Nabire: Dorong Generasi Muda Ubah Mindset dan Bagikan 35 Paket Sembako

Kamis, 23 Oktober 2025 - 08:47

Isu Ledis di Bawah Umur di Lokalisasi Barak Dua Nabire, Pengelola Bantah dan Polisi Belum Terima Laporan Resmi

Kamis, 23 Oktober 2025 - 06:31

Syukuran dan Sosialisasi Kepala Suku Meepago Wujudkan Sinergi Adat, Pemerintah, dan Aparat di Papua Tengah

Kamis, 23 Oktober 2025 - 06:18

Pelantikan Kepala Suku 8 Kabupaten Meepago Jadi Momentum Persaudaraan dan Perdamaian di Tanah Meepago*

Rabu, 22 Oktober 2025 - 14:48

Tidak dapat pembagian proyek pekerjaan kontraktor pengusaha Orang Asli Papua (OAP). meluapkan kekecewaan terhadap kebijakan pemprov, kenapa hanya tim sukses

Rabu, 22 Oktober 2025 - 06:09

Ketua PCNU Nabire: Santri Harus Cinta NKRI dan Siap Jadi Pemimpin Bangsa

Selasa, 21 Oktober 2025 - 14:04

Tak butuh waktu lama , polres nabire berhasil ungkap kasus curanmor

Senin, 20 Oktober 2025 - 17:06

Suku Wate gelar sosialisasi, mengajak masyarakat berperan aktif menjaga keamanan lingkungan

Berita Terbaru