Nabire, Papua Tengah papedanews.com anggota DPR Papua Tengah, Ibu Naomi Kautoki, menyampaikan apresiasi yang tinggi terhadap inisiatif Badan Kerjasama Antar Gereja (BKSG) Kabupaten Nabire yang telah menyuarakan aspirasi masyarakat mengenai pelarangan peredaran minuman keras (miras) di wilayah Kabupaten Nabire, khususnya di wilayah Kupo Tengah.
Saat di wawancarai media papedanews Ibu Naomi menegaskan bahwa peredaran miras yang marak belakangan ini telah memberikan dampak yang sangat serius terhadap generasi muda. Ia menyoroti banyaknya anak-anak usia sekolah yang mulai terlibat dalam konsumsi miras, sehingga mengabaikan pendidikan dan berdampak buruk terhadap kesehatan mereka.
“Kami sebagai wakil rakyat, khususnya di Komisi V yang membidangi kesejahteraan rakyat, sangat prihatin dengan kondisi ini. Anak-anak yang seharusnya bersekolah justru terpengaruh oleh miras. Bagaimana mungkin mereka sehat dan berprestasi jika keseharian mereka diisi dengan konsumsi alkohol?” ujarnya.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Lebih lanjut, Ibu Naomi juga menyoroti dampak sosial yang ditimbulkan dari peredaran miras di keluarga. Menurutnya, konsumsi miras sering memicu pertengkaran dalam rumah tangga, yang akhirnya berdampak langsung terhadap kondisi psikologis anak-anak.
“Kami sangat menyayangkan kondisi ini. Banyak ibu-ibu menjadi korban dari suami yang mabuk. Anak-anak yang melihat hal ini bisa merasa frustasi, bahkan ikut terjerumus ke dalam lingkaran yang sama,” jelasnya.
Sebagai anggota legislatif dari Dapil 1 Kabupaten Nabire, Ibu Naomi menegaskan komitmennya untuk memperjuangkan aspirasi ini ke dalam pembentukan Peraturan Daerah (Perda) tentang pelarangan miras di wilayah Papua Tengah.
“Kami sangat berterima kasih kepada para hamba Tuhan dan pimpinan gereja yang telah menyampaikan aspirasi ini. Kami di DPR Papua Tengah akan membawa ini ke dalam pembahasan resmi dan mendoakan agar perda ini bisa ditetapkan sebagai langkah penyelamatan generasi muda Papua Tengah,” pungkasnya.
Ibu Naomi juga mengajak seluruh elemen masyarakat, khususnya para tokoh agama, untuk mendukung upaya ini melalui doa dan pengawalan moral agar DPR Papua Tengah dapat bersatu hati dalam menetapkan kebijakan yang berpihak kepada masa depan generasi penerus.
Papedanews