Nabire, Papua Tengah papedanews.com Kericuhan pecah di kawasan Pasar Karang, Kabupaten Nabire, pada Kamis pagi (26/6/2025) sekitar pukul 10.00 WIT. Insiden ini dipicu oleh ulah enam pemuda yang diduga dalam pengaruh minuman keras. Mereka melempari kendaraan yang melintas, mengganggu pedagang, dan bahkan menyerang personel polisi yang sedang bertugas.
Kapolres Nabire, AKBP Samuel D. Tatiratu, S.I.K., dalam keterangannya menegaskan bahwa situasi saat itu sangat tidak terkendali. “Enam pemuda yang dalam pengaruh miras melakukan pelemparan terhadap pengendara dan pedagang. Bahkan anggota kami yang sedang berpatroli juga menjadi sasaran lemparan,” ujarnya.
Dalam upaya penanganan cepat di lapangan, polisi terpaksa mengambil tindakan tegas setelah diserang. Dua pemuda mengalami luka akibat tembakan peluru karet saat polisi membela diri. “Anggota kami hanya delapan orang saat itu, dan menghadapi puluhan massa. Kami harus bertindak sesuai prosedur untuk mengamankan situasi,” jelas Kapolres.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Selain dua orang yang terluka, lima pemuda diamankan dari lokasi kejadian. Tiga orang diduga sebagai pelaku utama pelemparan dan pengrusakan rumah warga, sementara dua lainnya tertangkap membawa senjata tajam dengan kondisi tercium aroma alkohol. Salah satu senjata ditemukan terselip di punggung pelaku.
Tragisnya, seorang pria ditemukan terjatuh di pinggir got setelah berlarian saat kekacauan terjadi. Korban dievakuasi menggunakan ambulans, namun belakangan dinyatakan meninggal dunia. Kapolres menyatakan pihaknya akan menyelidiki secara menyeluruh penyebab kematian tersebut.
“Kami akan minta penjelasan dari pihak medis dan melakukan evaluasi prosedur di lapangan. Jika ditemukan pelanggaran, kami akan lakukan penyelidikan internal,” tegasnya.
Kapolres juga mengingatkan bahwa Pasar Karang merupakan salah satu titik rawan yang berulang kali menjadi lokasi kericuhan serupa. Bahkan dua bulan sebelumnya, seorang anggota TNI menjadi korban dalam insiden pelemparan di lokasi yang sama.
Mengakhiri pernyataannya, Kapolres mengimbau masyarakat, khususnya para tokoh masyarakat dan orang tua, agar mengawasi anak-anak muda dan tidak membiarkan mereka terlibat dalam aksi mabuk-mabukan dan kekerasan.
“Ini bukan hanya urusan polisi. Ketertiban dan keamanan di Kota Nabire sebagai Ibu Kota Papua Tengah adalah tanggung jawab bersama. Mari kita jaga bersama,” tutup Kapolres.
Papedanews