Pemabuk Mengacau di Sekolah Inklusi Matahari, Anak-Anak Trauma dan Kehilangan Barang

- Penulis

Kamis, 7 Agustus 2025 - 13:25

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Nabire, Papua Tengah, papedanews.com Suasana belajar di Sekolah Inklusi Matahari mendadak berubah mencekam pada pagi hari ini. Sekolah yang dikenal sebagai ruang aman dan ramah bagi anak-anak Orang Asli Papua (OAP), anak-anak berkebutuhan khusus, dan difabel ini mengalami gangguan serius akibat ulah seorang pemabuk yang menerobos masuk ke ruang kelas.

Menurut keterangan saksi, pelaku—yang diketahui merupakan warga dari rumah tetangga di samping sekolah dan sudah lama dikenal sering membuat keributan di lingkungan—masuk dalam kondisi mabuk berat. Ia mendobrak pintu kelas, membuat kekacauan, merusak fasilitas, dan bahkan nekat membongkar serta merampas isi tas-tas murid.

Anak-anak yang ketakutan langsung berhamburan keluar kelas demi menyelamatkan diri. Beberapa dari mereka kehilangan uang saku yang biasa mereka gunakan untuk membeli jajanan—meskipun hanya seribu atau dua ribu rupiah, nilai tersebut sangat berarti bagi mereka.

Ironisnya, ini bukanlah kejadian pertama. Warga sekitar telah lama mengeluhkan keberadaan rumah di samping sekolah tersebut, yang diduga menjadi tempat berkumpul dan konsumsi minuman keras. Selain mengganggu keamanan sekolah, para pemabuk juga sering berkendara secara ugal-ugalan, bahkan nyaris menabrak anak-anak yang sedang berjalan menuju sekolah.

Sekolah seharusnya menjadi tempat yang aman, nyaman, dan mendukung tumbuh kembang anak. Namun, kenyataan di Sekolah Inklusi Matahari kini justru menyisakan trauma dan rasa tidak aman bagi para murid dan guru.

Masyarakat dan pihak sekolah mendesak aparat keamanan serta pemerintah daerah untuk segera mengambil tindakan tegas terhadap pelaku dan sumber gangguan yang selama ini meresahkan. Demi keselamatan, kenyamanan, dan masa depan anak-anak, kondisi ini tidak boleh terus dibiarkan.

Berita Terkait

Lelang Aset Rampasan Tipikor: Kejari Nabire Kembalikan Rp452 Juta untuk Negara
Gagasan Inklusif Maria Yetiasaputri Gemparkan UNS: Program Pemberdayaan Disabilitas Dapat Standing Ovation Peserta
Kepala Suku Besar Moni Sampaikan Terimakasih Atas Bantuan Dari Pemerintahan Pusat
Peringati HUT Dharma Wanita ke-26, Papua Tengah Mantapkan Komitmen Membangun SDM Unggul dan Sehat
Pemerintah Salurkan Bantuan Usaha dan Modal Awal kepada Koordinator Suku Wate di Kampung Waharia
Media sosial Heboh Beredar Video Pendulangan Ilegal Di Uwapa Sirowo, Nabire Papua Tengah
Generasi Muda Harus Siap Bersaing Global, Pesan drg. Putih Sari dalam Sosialisasi Migrasi Aman
Kepala Suku Moni Intan Jaya di Kabupaten Nabire Ajak Warga Bersatu Menjaga Keamanan dan Ketertiban
Berita ini 151 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 22 November 2025 - 02:41

SC Telah Menutup Proses Tahapan Pendaftaran Bakal Calon Musda I BPD HIPMI Papua Tengah

Sabtu, 22 November 2025 - 02:25

SC Telah Menutup Proses Tahapan Pendaftaran Bakal Calon Musda I BPD HIPMI Papua Tengah

Kamis, 20 November 2025 - 05:32

Lelang Aset Rampasan Tipikor: Kejari Nabire Kembalikan Rp452 Juta untuk Negara

Rabu, 19 November 2025 - 11:39

Cuaca dingin menyelimuti kota Bandung Akibat hujan dari siang dini hari

Minggu, 16 November 2025 - 05:00

Anggota DPRK Nabire, Dina Misiro minta Pemerintah dan Aparat Perkuat Kamtibmas Jelang Natal 2025

Jumat, 14 November 2025 - 17:29

Pujian dan hiPenting diketahui !! Cara Menerima dan Memberi Kritik Membangun

Jumat, 14 November 2025 - 16:30

Hari Kesehatan Nasional ke 61  Papua Tengah, wujudkan Program Prioritas Gubernur dan Wakil Gubernur di Bidang Kesehatan.

Kamis, 13 November 2025 - 10:33

Wagub Papua Tengah Hadiri Rakor Nasional 2026 di Tanggerang: Percepatan Revitalisasi Satuan Pendidikan dan Digitalisasi Pembelajaran Menuju Pendidikan Berkualitas untuk Semua

Berita Terbaru