Nabire, Papua Tengah papedanews.com Senin 4 Agustus 2025 — “Ketika kekuasaan tak lagi diiringi tanggung jawab, maka hukum dan keadilan harus turun tangan membetulkannya.” Ungkapan ini terasa relevan dengan insiden memalukan yang terjadi di Nabire, ketika seorang oknum anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Provinsi Papua Tengah diduga melakukan aksi tabrak lari dalam kondisi mabuk minuman keras (miras), pada Senin sore sekitar pukul 17.00 WIT di kawasan pertokoan Oyehe.
Kejadian bermula saat pelaku yang mengemudikan mobil menabrak seorang pengendara motor jenis Yamaha Fazzio dan kemudian mencoba melarikan diri dari lokasi. Aksi tersebut sontak menarik perhatian seorang wartawan papedanews yang kebetulan melintas di tempat kejadian dan langsung melakukan pengejaran untuk menghentikan pelaku.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Sekitar lima menit kemudian, seorang anggota Polisi Militer (POM) bernama David tiba di lokasi untuk memberikan bantuan. Saat dikonfirmasi di tempat, pelaku dengan enteng mengakui bahwa dirinya memang dalam pengaruh minuman keras sejak malam sebelumnya.
Namun, alih-alih bersikap kooperatif, oknum tersebut justru menunjukkan sikap agresif. Ia memaki wartawan dan secara emosional memukul anggota POM David hingga mengenai bagian mulutnya.
“Kami hanya mencoba menghentikan dia agar tidak membahayakan pengguna jalan lain, tapi malah disambut dengan makian dan kekerasan,” ungkap wartawan yang ikut mengejar pelaku.
Hingga berita ini diturunkan, pihak kepolisian belum mengeluarkan pernyataan resmi mengenai identitas pelaku maupun langkah hukum yang akan diambil. Warga yang menyaksikan langsung kejadian tersebut mendesak agar proses hukum dilakukan secara tegas dan transparan.
“Kami minta ada ketegasan. Ini mencoreng nama baik Satpol PP dan mencederai rasa keadilan masyarakat,” ujar seorang warga yang enggan disebutkan namanya.
Dua korban tabrak lari dilaporkan mengalami luka di bagian tangan, kaki, dan punggung. Saat ini keduanya tengah menjalani perawatan di Klinik Gresli.
Sementara itu, upaya awak media untuk mengonfirmasi kejadian ini kepada Kepala Satpol PP Provinsi Papua Tengah melalui pesan WhatsApp belum mendapat tanggapan hingga berita ini ditayangkan