Magelang, JATENG,Papedanews.com
Dalam upaya untuk memberikan dukungan yang lebih nyata bagi komunitas disabilitas di Indonesia, sebuah langkah signifikan telah diambil dengan hadirnya program makan siang gratis yang digagas oleh Badan Gizi Nasional (BGN). Program ini bertujuan untuk membantu anak_anak sekolah untuk mendapat makan siang gratis , acara di gelar di hotel plataran candi Borobudur Magelang ,Jawa tengah.Sabtu 7 Desember 2024.
hal ini termasuk individu dengan disabilitas, agar dapat memperoleh asupan gizi yang memadai tanpa beban finansial.Karena pada fajtanya banyak anak sekolah yang tidak sarapan bahkan sampai tidak makan siang dikarenakan berbagai alasan.
Tidak sempat waktu atau kondisi ekonomi yang kurang.Hal ini tentunya menyebabkan kurangnya konsentrasi belajar dan pasti menyebabkan berkurangnya kecerdasan dan kesehatan siswa.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Ibu Maria Yetiasaputri Kapitarauw,S.Sos KM
Ketua Yayasan Difabel, yang dikenal sebagai sosok yang penuh dedikasi terhadap pemberdayaan penyandang disabilitas, menjadi wakil dari komunitas ini dalam sebuah pertemuan penting di Pelataran Hotel Borobudur, Magelang, Jawa Tengah.
Terbang jauh dari Nabire, Ibu Maria membawa harapan dan perjuangan yang telah lama dinantikan oleh banyak orang, terutama para difabel yang selama ini menghadapi tantangan besar dalam mengakses kebutuhan dasar, seperti pangan yang bergizi.
Pertemuan ini merupakan bagian dari rapat kerja yang diselenggarakan oleh BGN dengan tujuan menyusun strategi untuk memastikan distribusi bantuan sosial kepada kelompok-kelompok yang paling membutuhkan.
Salah satu pembicaraan utama adalah bagaimana memperluas akses terhadap program makan siang gratis yang disediakan oleh pemerintah, yang kini diharapkan dapat menjangkau lebih banyak individu murid dengan berbagai kondisi baik yang normal maupun yang dufabel/Anak Berkebutuhan Khusus di seluruh Indonesia.
Ibu Maria, dengan segala pengalaman dan dedikasinya sebagai seorang aktivis sosial, tidak hanya sekadar membawa aspirasi, namun juga berbagai tantangan yang dihadapi oleh para penyandang disabilitas dalam kehidupan sehari-hari mereka. Ia memaparkan dengan tegas bahwa untuk mewujudkan Indonesia yang lebih inklusif dan adil, dukungan seperti program makan siang gratis ini perlu terus diperluas,
terutama kepada mereka yang rentan, seperti difabel yang terkadang kesulitan untuk mengakses fasilitas dasar akibat keterbatasan fisik maupun sosial.
Dalam pertemuan tersebut, salah satu sorotan utama adalah komitmen pemerintah, khususnya Presiden Prabowo Subianto, dalam memprioritaskan bantuan sosial untuk kelompok yang terpinggirkan. Sebagai salah satu program strategis dalam visi kepemimpinan Presiden Prabowo, bantuan makan siang gratis diharapkan tidak hanya menjadi jaminan gizi, tetapi juga bentuk afirmasi bahwa negara hadir untuk semua lapisan masyarakat, tanpa terkecuali.
Pentingnya pertemuan ini tidak hanya terletak pada diskusi yang berlangsung, tetapi juga pada kesadaran kolektif bahwa perjuangan untuk memperjuangkan hak-hak dasar disabilitas adalah bagian dari pembangunan bangsa yang lebih besar. Melalui program ini, diharapkan akan tercipta sebuah ekosistem yang lebih inklusif, di mana setiap warga negara, tanpa terkecuali, dapat merasakan manfaat dari kebijakan-kebijakan yang berpihak kepada mereka yang membutuhkan.
Papedanews.com