Kota batu papedanews.com Suasana malam di sebuah hotel berbintang di Kota Batu mendadak gaduh pada Minggu (19/10) malam.Petugas yang melakukan penggerebekan mendapati pemandangan tak biasa: seorang polwan anggota Polres Blitar berinisial W tengah berada di kamar bersama seorang anggota DPRD Kota Blitar berinisial G. Namun, saat pintu berhasil dibuka, G sudah raib entah ke mana, meninggalkan sang polwan seorang diri.
Kabar ini dengan cepat menyebar bak api di padang ilalang. Dalam hitungan jam, video dan foto yang diduga terkait kejadian itu beredar luas di media sosial. Warganet pun heboh, mempertanyakan moralitas dua aparat publik yang seharusnya menjadi teladan.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Polisi Pastikan Kejadian di Wilayah Polres Batu
Kasi Humas Polres Blitar Kota, Iptu Samsul Anwar, membenarkan adanya informasi penggerebekan yang melibatkan oknum anggota DPRD Blitar dan seorang polwan. “Terkait informasi di media sosial bahwa kejadiannya (perselingkuhan) itu betul di wilayah Polres Batu,” ujar Samsul saat dikonfirmasi, Senin (20/10).
Menurut Samsul, saat dilakukan penggerebekan, anggota DPRD berinisial G sudah tidak ada di tempat. Yang tersisa hanyalah sang polwan, W, yang langsung diamankan untuk dimintai keterangan lebih lanjut. “Yang bersangkutan (polwan) masih kita mintai klarifikasi. Untuk dugaan perselingkuhan akan ditangani Polres Batu, sedangkan dugaan pelanggaran kode etik diserahkan ke Propam Polres Blitar Kota,” jelasnya.
Samsul juga menegaskan bahwa pihaknya masih mendalami motif serta kebenaran hubungan antara G dan W. Dugaan kuat mengarah pada perselingkuhan, namun polisi tetap berhati-hati agar tidak salah langkah dalam menangani kasus yang sudah menjadi sorotan publik ini. “Jadi nanti ke depannya kalau rekan-rekan belum jelas silakan menghubungi Polres Batu untuk kejadian tersebut,” ujarnya.
Badan Kehormatan DPRD: Menunggu Laporan Resmi
Kabar “ngamar”-nya anggota DPRD dengan polwan di hotel ini juga langsung sampai ke telinga Badan Kehormatan (BK) DPRD Kota Blitar. Ketua BK DPRD, Aris Dedi Arman, mengaku belum bisa bersikap banyak sebelum ada laporan resmi yang masuk. “Kita menunggu adanya laporan dulu. Kita enggak boleh sepihak. Kita proses seperti apa kronologinya, baru kita lapor ke pimpinan DPRD dulu,” kata Aris saat dikonfirmasi terpisah.
Aris menambahkan, G memang sedang berada di Kota Batu dalam rangka bimbingan teknis (bimtek) yang diikuti para anggota DPRD Blitar. Kegiatan tersebut membahas soal pengusulan anggaran daerah dan berlangsung selama empat hari. “Sepengetahuan kami, G memang mengikuti bimtek di Kota Batu dan terlihat aktif dalam kegiatan itu,” ujarnya.
Namun, Aris tidak menampik bahwa kabar yang beredar di luar membuat nama lembaga ikut tercoreng. “Tentu kami prihatin. Apalagi ini melibatkan anggota dewan. Tapi kami tidak mau berspekulasi dulu sebelum ada hasil pemeriksaan yang pasti,” tambahnya.
Kabar Perselingkuhan Jadi Sorotan Publik
Kasus dugaan perselingkuhan antara wakil rakyat dan anggota kepolisian ini menjadi bahan perbincangan hangat di berbagai grup WhatsApp dan media sosial warga Blitar dan Batu. Banyak warganet menyoroti bagaimana dua sosok yang seharusnya menjaga moral publik justru terlibat dalam situasi yang memalukan.
Beberapa sumber internal menyebutkan, penggerebekan dilakukan berdasarkan laporan masyarakat yang curiga dengan keberadaan dua orang tersebut di kamar hotel. Namun hingga kini, pihak kepolisian belum memberikan detail lengkap kronologi penggerebekan itu.
Langkah Selanjutnya: Etika dan Hukum Menanti
Jika terbukti benar melakukan perselingkuhan, G sebagai anggota DPRD berpotensi melanggar kode etik legislatif dan bisa dijatuhi sanksi berat oleh Badan Kehormatan DPRD, mulai dari teguran hingga pemberhentian. Sementara bagi polwan W, Propam Polres Blitar Kota berwenang memproses dugaan pelanggaran disiplin dan kode etik profesi kepolisian.
Kasus ini menjadi pengingat keras bahwa jabatan dan seragam tidak menjamin moral seseorang. Publik kini menunggu bagaimana aparat dan DPRD menegakkan disiplin dan etika terhadap para anggotanya sendiri.
Tagar dan Reaksi Warganet
Sejumlah tagar seperti #DPRDBlitar, #PolwanBatu, dan #NgamarDiHotel bahkan sempat trending lokal di Jawa Timur. Komentar warganet beragam—mulai dari sindiran tajam hingga tuntutan agar kedua oknum tersebut dipecat.
“Kalau rakyat kecil yang salah langsung diusut. Ini pejabat dan polwan, jangan sampai dilindungi,” tulis salah satu akun Facebook yang mengunggah ulang kabar itu.
Kasus Masih Dikembangkan
Hingga berita ini diturunkan, baik pihak Polres Batu maupun Propam Polres Blitar Kota masih melakukan pemeriksaan internal. Sementara itu, G belum memberikan keterangan resmi dan dikabarkan belum kembali ke rumah dinasnya di Blitar. Publik menunggu: apakah kasus ini akan berakhir dengan sanksi tegas, atau justru tenggelam dalam senyap politik dan birokrasi?