Nabire-Papua Tengah,Papedanews.com- Dugaan pencemaran lingkungan akibat aktivitas Perusahaan Pertambangan PT Kristalin di kampung Biha SP I Dan Sp II distrik makimi, Kabupaten Nabire mengundang perhatian serius dari DPRP Provinsi Papua Tengah. Menanggapi keluhan masyarakat, Ketua DPRP Papua Tengah, Delius Tabuni, bersama Wakil Ketua I Diben Elaby, Wakil Ketua II Petrus Izaach Suripatty, dan Wakil Ketua III Bekies Kogoya turun langsung ke lokasi yang terdampak.
Kunjungan ini bertujuan untuk melihat langsung kondisi lapangan, berdialog dengan warga, dan memastikan adanya tindak lanjut konkret terhadap dampak lingkungan yang telah mengganggu kehidupan masyarakat, terutama petani dan peternak ikan.
Masyarakat mengeluhkan air yang tidak lagi layak untuk kebutuhan pertanian dan perikanan. Banyak ikan mati, tidak tumbuh, dan hasil panen padi menurun drastis. Warga menyebut bahwa kondisi ini mulai terjadi sejak adanya limbah dari aktivitas perusahaan yang mengalir ke saluran air utama.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kami mendengar langsung jeritan rakyat. Kehadiran kami adalah bentuk komitmen DPRP untuk memastikan hak-hak dasar masyarakat atas lingkungan yang bersih dan sehat dijamin,” tegas Ketua DPRP, Delius Tabuni.
Dalam pernyataannya, Wakil Ketua I Diben Elaby menambahkan, “Ini menyangkut sumber kehidupan masyarakat. Kami minta agar perusahaan bertanggung jawab dan pemerintah segera ambil tindakan. DPRP akan mengawal proses ini sampai tuntas.”
Wakil Ketua II, Petrus Izaach Suripatty, juga menyoroti pentingnya transparansi dalam pengelolaan lingkungan. “Kalau memang ada janji normalisasi dari pihak perusahaan, harus tertulis dan dikawal pelaksanaannya. Kami tidak ingin masyarakat terus dirugikan.”Sementara itu, Wakil Ketua III, Bekies Kogoya, menegaskan bahwa DPRP tidak hanya datang melihat, tetapi akan segera menindaklanjuti secara kelembagaan. “Kami akan dorong audit lingkungan, rapat bersama instansi terkait, dan jika perlu, evaluasi izin operasional perusahaan.”
Masyarakat menyambut positif kehadiran para pimpinan DPRP Papua Tengah dan berharap pemerintah serta pihak perusahaan segera mengambil langkah konkret untuk memulihkan kondisi saluran air dan lingkungan.
Kami
“ tidak menolak investasi, tapi hak kami sebagai petani dan peternak harus dilindungi. Air adalah sumber hidup kami,” ujar salah satu warga.
Kunjungan ini menjadi momentum penting bagi DPRP Papua Tengah untuk memperkuat pengawasan terhadap dampak industri dan mendorong perlindungan lingkungan hidup serta kesejahteraan masyarakat lokal.
( papedanews )