banner 728x250
Daerah  

Kalapas Nabire Perkuat Pengawasan Dan Pembinaan Pasca Kasus Narkoba

banner 120x600
banner 468x60

Nabire, Papua Tengah papedanews.com- Lapas Kelas II B Nabire memperketat pengawasan dan memperkuat sistem pembinaan setelah terungkapnya kasus penyelundupan narkoba yang melibatkan tiga orang warga binaan. Kepala Lapas Nabire, I Made Supartana, menyatakan bahwa peristiwa tersebut menjadi titik tolak untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem keamanan dan pengawasan di dalam lapas.
22 April 2025

“Ini adalah dinamika yang harus menjadi atensi serius. Kami sudah mengambil langkah cepat, dari penggeledahan rutin hingga tindakan insidentil, demi memastikan lingkungan lapas tetap aman,” ujar Supartana dalam keterangannya.

banner 325x300

Ia menyebutkan bahwa salah satu kendala yang dihadapi adalah kondisi fisik tembok keliling lapas yang belum seluruhnya dibeton, sehingga masih terdapat celah yang dimanfaatkan untuk menyelundupkan barang terlarang dari luar. Supartana memastikan hal ini sedang dalam evaluasi teknis untuk pembenahan ke depan.

Rutin Tes Urin dan Tolak Paket Masuk

Sebagai bentuk deteksi dini, Lapas Nabire telah menerapkan tes urin secara rutin setiap dua minggu. Pemeriksaan dilakukan secara acak kepada petugas maupun narapidana, menyesuaikan dengan keterbatasan alat yang tersedia.

“Tes ini bagian dari upaya pencegahan. Kami ingin memastikan bahwa siapa pun yang berada di dalam lingkungan lapas terbebas dari pengaruh narkoba,” tegasnya.

Dalam hal pengawasan barang masuk, pihak lapas kini telah menolak seluruh bentuk paket kiriman dari luar sejak kejadian terakhir. Hanya barang titipan yang dibawa langsung oleh keluarga dan telah melalui pemeriksaan ketat yang diizinkan masuk.

Pembinaan Tetap Berjalan, Warga Binaan Dilatih Berkarya

Meski dalam situasi peningkatan pengamanan, kegiatan pembinaan warga binaan tetap berjalan seperti biasa. Lapas Nabire terus mendorong program kemandirian melalui pelatihan bengkel, jasa cuci mobil, pertanian, perkebunan, pengelasan, hingga keterampilan merajut tas noken.

“Hasil dari kegiatan seperti sayur-mayur kami salurkan kepada keluarga warga binaan. Ini menjadi bagian dari program pembinaan yang tidak hanya mendidik tapi juga memberi manfaat langsung,” ujar Supartana.

Fokus pada Pendidikan dan Rehabilitasi

Supartana juga menyoroti pentingnya pendidikan bagi narapidana. Ia menyebutkan bahwa pada 2024 lalu, lapas telah menggelar program pengentasan buta aksara bekerja sama dengan Dinas Pendidikan dan PKBM Mekarsari Nabire. Tahun ini, program kejar paket A, B, dan C akan kembali dijalankan sebagai bagian dari rehabilitasi sosial.

“Kami ingin warga binaan keluar dari sini tidak hanya bebas secara hukum, tapi juga siap secara mental, pengetahuan, dan keterampilan,” tambahnya.

Ajakan Kolaboratif Perangi Narkoba

Di akhir pernyataannya, Kalapas I Made Supartana mengajak seluruh elemen masyarakat untuk turut serta dalam gerakan melawan narkoba di lapas.

“Kami tidak bisa bekerja sendiri. Perlu sinergi dari masyarakat, pemerintah, dan semua pihak terkait untuk mencegah peredaran narkoba di dalam lembaga pemasyarakatan. Komitmen kami jelas: bersih dari narkoba dan fokus pada pembinaan,” pungkasnya.
( papedanews )

banner 325x300